04 October 2022, 14:02 WIB

Ini Program Anies dalam Pembangunan Sejumlah Fasilitas bagi Pesisir


Mediaindonesia.com | Megapolitan

Antara/Fauzan.
 Antara/Fauzan.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (tengah) melakukan peletakan pipa distribusi tahap dua saat kegiatan Hajatan 100 Hari Air Mengalir.


GUBERNUR DKI Jakarta Anies Baswedan menyiapkan program pembangunan fasilitas bagi masyarakat pesisir dan kepulauan di DKI Jakarta dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. Berikutnya, pengadaan air bersih supaya warga memiliki akses pada air yang bersih dengan harga terjangkau.

"Kami di antaranya sudah membangun Jak Grosir yang bertujuan memudahkan warga kepulauan bisa mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga yang setara dengan warga di kawasan daratan," kata Anies menjawab pertanyaan wartawan dalam video peresmian revitalisasi Pelabuhan Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara, yang diterima di Jakarta, Selasa (4/10). Pihaknya juga membangun pengolahan limbah, sehingga setiap pulau-pulau menjadi bersih dan nyaman.

Ada pula pembangkit listrik dikerjakan berdasarkan solar atau tenaga matahari. Pembangunan fasilitas juga meliputi kesehatan dan pendidikan. Seluruhnya merupakan bagian agar warga Kepulauan Seribu bisa merasakan kemajuan sebagaimana di daratan. 

Terkait program sekolah rendah emisi (net zero carbon), Anies berharap warga Jakarta Utara dan Kabupaten Kepulauan Seribu bisa bersabar untuk menunggu pelaksanaannya. Saat ini, sekolah dengan konsep bangunan emisi rendah emisi itu baru ada di SDN Duren Sawit 14 Jakarta Timur, SDN Grogol Selatan 09 Jakarta Selatan, SDN Ragunan 08 Pagi Jakarta Selatan, dan SMAN 96 Jakarta Barat.

Anies mengingatkan Jakarta merupakan kota yang terdiri dari kawasan daratan dan kepulauan. Karena itu pembangunan di Jakarta haruslah pembangunan yang harus menjangkau semuanya. 

Kendati belum ada pembangunan sekolah rendah emisi, Anies menyebut Pemerintah Kota Jakarta Utara sudah merehabilitasi bangunan bertenaga panel surya yakni di Kantor Lurah Kebon Bawang, Rawa Badak Utara, Lagoa, dan Kantor Camat Koja. Sesuai fungsinya, solar panel menjadi pembangkit listrik yang mengonversi sinar matahari menjadi arus listrik. Dengan demikian, langkah rehabilitasi bangunan ini menjadi upaya Pemerintah Kota Jakarta Utara menghemat pemakaian listrik dari PLN karena sebagian listriknya dimanfaatkan dari sinar matahari.

"Rehab tersebut telah memasuki 40% pengerjaan. Proses rehab total empat bangunan tersebut direncanakan rampung sebelum akhir 2022," kata Wakil Wali Kota Jakarta Utara Juaini dalam keterangannya di Jakarta Utara, Selasa. 

Di Kepulauan Seribu sendiri juga saat ini sudah memiliki pembangkit listrik tenaga surya di pulau paling utara yaitu Pulau Sabira. PLTS berkapasitas daya sebesar 400 kilowatt peak (kWp) tersebut dapat menghasilkan energi listrik sebesar 1.200 kWh per hari atau dapat memenuhi 50% konsumsi listrik harian masyarakat pulau yang berpenduduk sekitar 600 jiwa itu. (Ant/OL-14)

BERITA TERKAIT