MASSA yang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa Menggugat (AMAM) menggeruduk Gedung Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Jakarta Pusat, Rabu (10/8). Mereka mempertanyakan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa yang diduga hartanya meningkat drastis usai menjabat.
Koordinator Aksi Ajrin mengatakan, Pada tahun 2018, Suharso tercatat hanya memiliki harta kekayaan Rp84 juta. Namun, di tahun 2019, harta kekayaannya melonjak menjadi Rp59 miliar dalam waktu singkat.
"Kejanggalan atas peningkatan ini patut dicurigai serta diselidiki oleh KPK dan BPK untuk menguak fakta sebenarnya," jelas Ajrin di depan Gedung Bappenas.
Ajrin menambahkan, KPK perlu melakukan penyelidikan mengingat adanya laporan terhadap Suharso pada Mei 2020 lalu. "KPK harusnya tak boleh tinggal diam. Mestinya KPK segera memanggil Suharso dan memproses hukum laporan tersebut," imbuh Ajrin.
Ia menduga, ada dugaan tindak penyalahgunaan yang dilakukan Suharso. Seperti saat Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu menggunakan private jet untuk kepentingan pribadi.
"Fasilitas negara yang digunakan untuk kepentingan pribadi sungguh tak berdasar. Sehingga Suharso perlu diperiksa," jelas dia.
Ajrin jug mendesak BPK segera mengaudit kekayaan Suharso. "Polri dan Kejaksaan pun juga perlu ikut menelusuri kasus ini agar praktik korupsi dapat dicegah," sebut Ajrin.
Ajrin juga berharap, lembaga penegak hukum mengusut tuntas dugaan pemalsuan LHKPN yang kemungkinan terjadi. "Ini harus diusut tuntas dugaan gratifikasi termasuk dalam penggunaan jet pribadi oleh Suharso," tuntut dia. (OL-13)
