SETIAP tahun umat Islam memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW atau lebih dikenal dengan perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Rasululah Muhammad SAW yang membawa ajaran Islam dilahirkan pada tanggal 12 Rabiul Awal dalam penanggalan Hijriyah di Kota Mekah.
Sebagaimana tradisi kalangan muslim, Pengurus Dewan Pimpinan Pusat Front Pemuda Muslim Maluku (DPP FPMM) bekerja sama DPP Angkatan Muda Bima Indonesia (AMBI) menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1433 H pada Sabtu (6/11).
Kegiatan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dilaksanakan di di Masjid Ar-Romlah, Perumahan Nirvana Regency, Jatiwaringin, Bekasi, Jawa Barat. Sejumlah tokoh turut menghadiri kegiatan ini di antaranya putra KH Zainuddin MZ, Ustaz Fikri Haikal MZ, Habib Umar Al Hamid, Abuya Syekh H. Amran Waly al-Khalidi, dan Dr (C) Imron, SH, MH, dan juga penyanyi lagu religi Sulistyowati atau Sulis dan lainnya.
Dalam peringatan Maulid Nabi, Sekjen DPP FPMM M Syahril Wasahua mengatakan bahwa Maulid Nabi Muhammad SAW harus dijadikan momentum untuk meneladani, menghayati, dan memuliakan Rasulullah.
Syahril menuturkan, perayaan maulid digelar karena sebagai wujud kecintaan FPMM dang AMBI terhadap Nabi Muhammad. Ini juga merupakan kegiatan rutin tahunan organisasi.
Syahril turut menyampaikan pesan Ketua Umum DPP FPMM Umar Ohoitenan alias Umar Kei, yang berhalangan hadir. Ia berpesan agar para pengurus dan anggota organisasi, terus mencintai dan memuliakan Nabi Muhammad beserta keluarganya, serta menyantuni anak yatim.
Seusai dengan apa yang diajarkan Rasululah, peringatan Maulid Nabi yang digelar FPMM juga digelar kegiatan pemberian santunan kepada 200 anak yatim sebagai upaya untuk membantu meringankan mereka yang membutuhkan bantuan.
Dalam keterangannya, Syahril mengatakan bahwa Islam telah mengajarkan umatnya untuk memuliakan anak yatim dan bahkan banyak sekali ayat-ayat Al-Qur’an yang memerintah kan umat Islam untuk berlaku baik kepada anak yatim..
Salah satu ayat yang memerintahkan muslim untuk berlaku baik kepada anak yatim yaitu terdapat dalam surah (QS. Al Ma'un: 1-3). yang berbunyi: “Tahukah kamu (orang) yang mendustakan hari pembalasan? Itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin."
"Karena itu, Pak Ketua Umun berpesan agar para pengurus dan anggota organisasi, terus mencintai dan memuliakan Nabi Muhammad beserta keluarganya, serta menyantuni anak yatim," tutur Syahril.
Dalam peringatan Maulid, sebagaimana pada umumnya diisi dengan membaca sholawat, ceramah ulama dan habaib, berdoa bersama. Termasuk pelaksanaan budaya Maluku saat perayaan maulid, berupa pembagian uang kepada hadirin.
"Tradisi tadi sudah puluhan tahun dilaksanakan, khususnya di Maluku Tenggara. Kalau di kampung kami banyak pohon pisang. Itu dia masing-masing bawa pisang sendiri, dibagikan. Agar orang yang menghadiri maulid pulang dengan perasaan senang," papar Syahril. (RO/OL-09)