19 June 2020, 15:57 WIB

Masjid Nursiah Daud Paloh Gelar Salat Jumat 2 Gelombang


Sobih Adnan | Megapolitan

DKM Nursiah Daud Paloh/Syarifuddin
 DKM Nursiah Daud Paloh/Syarifuddin
Jemaah semakin banyak, Masjid Nursiah Daud Paloh Media Group gelar salat Jumat 2 gelombang, Jumat (19/6).

MEMASUKI Jumat ketiga pada masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi menuju new normal (kenormalan baru) di DKI Jakarta, jemaah Masjid Nursiah Daud Paloh, Kedoya, Jakarta Barat, semakin banyak. 

Hal ini terjadi setelah masjid di lingkungan Media Group membuka diri untuk jemaah dari luar. 

Jemaah baik dari karyawan Media Group (Media INdonesia, MetroTV, Medcom.id, Lampung Post, IDM, Indocater, dan Media Academy) dan luar diwajibkan mematuhi protokol kesehatan, seperti memakai masker, pengecekan suhu, jarak saf, membawa sajadah, berwudu dari tempat kerja/rumah, dan sebagainya. 

Jemaah salat Jumat gelombang kedua yang menunggu disediakan tempat yang nyaman di lantai 1 areal parkir kendaraan bermotor, sehingga mereka tidak perlu bergerombol di sekitar masjid.

Dalam khutbah pada salat jumat shif kedua, Khatib Ade Alawi yang juga Ketua DKM Nursiah Daud Paloh mengajak jemaah menyikapi secara positif wabah pandemi Covid-19. 

"Tak ada yang bisa memastikan kapan wabah pandemi korona berakhir meskipun seorang epidemolog/pakar kesehatan masyarakat. Hanya Allah SWT yang mengetahui," katanya.

Ade mengatakan perkembangan covid-19 memasuki era kenormalan baru kurang menggembirakan. Pasalnya, jumlah orang yang terpapar covid-19 di Tanah Air semakin bertambah. Bahkan, kata dia, di DKI Jakarta muncul klaster pasar tradisional. 

Baca juga: Masjid Cut Nyak Dien Belum Terapkan Salat Jumat Dua Gelombang

Menurut Ade, ada tiga sikap positif menghadapi covid-19. Pertama, mengokohkan kesabaran, kedua, membangun solidaritas, dan ketiga optimistis. 

"Kita harus optimistis musibah ini akan berlalu. Namun, tentu saja kita harus berusaha untuk bersama-sama memutus mata rantai penularan covid-19. Caranya dengan mematuhi protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah," jelas Ade yang juga Head of News Research Center Media Group.

Dengan mengutip surat Ar-Ra’d ayat 11, Ade mengatakan Allah SWT tidak akan mengubah nasib suatu kaum sampai kaum tersebut mengubah nasibnya. "Artinya, kita jangan fatalitis. Namun, wajib berusaha. Jangan diam berpangku tangan atau berdoa saja tanpa berikhtiar," pungkasnya.

Sebelumnya, Khatib Salat Jumat gelombang 1 Ustaz Mukri mengingatkan pentingnya ketakwaan pada masa pandemi Covid-19. Jemaah salat Jumat gelombang I sebanyak 400 orang, sementara jumlah jemaah gelombang kedua sebanyak 75 orang. (Medcom/A-2)

BERITA TERKAIT