08 December 2015, 00:00 WIB

AS Bertekad Hancurkan Islamic State


Andhika Prasetyo | Internasional

AFP
 AFP
DALAM pidato yang sangat jarang dilakukan, Minggu (6/12) waktu setempat, Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama bertekad akan segera membawa 'Negeri Paman Sam' untuk menghancurkan kelompok radikal Islamic State (IS) dan kelompok-kelompok serupa lainnya. Obama juga menyatakan siap memburu para pengikut kelompok radikal IS baik yang berada di dalam negeri maupun luar negeri. "Setelah begitu banyak perang yang dilalui, kini banyak warga Amerika bertanya apakah kita tengah dihadapkan lagi satu perang lain yang tidak bisa kita kalahkan," ujar dia dalam pidato yang disampaikan di Ruang Oval, Gedung Putih, Washington DC, AS. Pidato tersebut disampaikan Obama hanya selang beberapa hari setelah sebuah tragedi penembakan kembali terjadi di California Selatan, AS.

Kali ini, Pusat Layanan Disabilitas San Bernardino yang terletak di California Selatan menjadi targetnya. Aksi brutal tersebut menyebabkan 14 orang tewas dan melukai 17 orang lainnya. Tidak lama berselang, kelompok IS mengaku bertanggung jawab atas insiden yang mematikan tersebut. Obama mengatakan penembakan terakhir yang terjadi di negaranya merupakan bukti nyata bahwa kelompok ekstremis tengah berkembang dan semakin banyak menebar ancaman. "Sebagai seorang ayah dari dua anak perempuan, saya membayangkan bagaimana jika saya yang berada di San Bernardino atau di Paris," tutur Obama yang turut pula menyinggung aksi teror di Paris, Prancis, yang terjadi pada 13 November lalu.

Namun, lanjut pria 54 tahun itu, rasa takut akan teror dari kelompok keji akan segera berakhhir. "Inilah jawabannya, yang saya ingin Anda semua tahu," ucapnya seraya menjelaskan pertanyaan warga AS yang banyak dilontarkan kepadanya. "Ancaman dari terorisme itu nyata, tapi kami akan mengatasinya. Kami akan menghancurkan IS dan organisasi lain yang mencoba untuk menyakiti kami," paparnya. Presiden yang masa jabatannya akan berakhir tahun depan tersebut berjanji bahwa dengan kekuatan militer yang dimiliki, AS akan terus memburu komplotan teroris di semua wilayah.

Ajak umat muslim
Obama mengajak seluruh umat muslim di dunia untuk tegas menolak ideologi kebencian yang dibawa kelompok ekstremis seperti IS dan Al-Qaeda. "Ini bukanlah perang antara Amerika dan Islam," tegasnya. "Kita tidak boleh berbalik dan melawan satu sama lain karena itulah yang mereka inginkan," ujar Obama. Ia menegaskan gerakan IS bukanlah bagian dari ajaran Islam. "Apa yang mereka lakukan selama ini bukanlah untuk Islam. Mereka penjahat. Pembunuh. Mereka adalah pemuja kematian," tegas Obama. "Ini (gandeng muslim) harus dilakukan. Bukan malah mendorong dan mengusir mereka keluar."

Serangan koalisi pimpinan AS terhadap IS di wilayah Suriah dilakukan bersamaan dengan pidato Obama. Pada hari yang sama, jet-jet tempur pasukan koalisi kembali menggempur Kota Raqqa, Suriah, yang menjadi basis kelompok IS. Serangan itu menewaskan sedikitnya 32 milisi IS yang dikenal sebagai pul dengan sebutan daesh. Setelah mendapat persetujuan dari parlemen, Inggris mengirimkan pasukannya untuk bergabung dengan pasukan koalisi yang dipimpin AS. Namun, Presiden Suriah Bashar al-Assad menilai pasukan Inggris telah masuk ke wilayahnya secara ilegal.
BERITA TERKAIT