DONALD Trump, Senin (2/10), mengecam hakim dan jaksa agung di hari pertama sidang kasus penipuan yang bisa menyebabkan mantan presiden Amerika Serikat (AS) itu dilarang berbisnis di Negara Bagian New York.
Pria berusia 77 tahun, yang juga menghadapi sejumlah kasus hukum lainnya, menuding kasus penipuan bisnis itu sengaja diluncurkan terhadapnya dalam upaya mencegah dia maju kembali dalam pemilihan presiden AS, tahun depan.
"Ini terkait dengan pemilu, sesederhana itu," klaim Trump saat dia tiba di pengadilan di hari pertama persidangan yang diperkirakan akan berlangsung selama 3 bulan itu. "Apa yang terjadi adalah upaya merugikan saya di pemilu."
Baca juga: Kerajaan Bisnis Trump Terancam dalam Persidangan Penipuan New York
Hakim New York Arthur Engoron telah memutuskan bahwa Trump dan dua anaknya, Eric dan Don Jr, telah melaklukan penipuan dengan menggelembungkan nilai real estat mereka serta aset keuangan milik Trump Organization selama bertahun-tahun.
Jaksa Agung New York Letitia James menuntut denda sebesar US$250 juta dan Trump dan putra-putranya didepak dari manajemen kerajaan keuangan keluarga mereka.
"Hukum akan ditegakkan. Tidak peduli betapa berkuasanya Anda, tidak peduli berapa banyak uang yang Anda miliki, tidak seorang pun berada di atas hukum," tegas James.
Baca juga: Permohonan Trump untuk Hakim Mundur Ditolak dalam Kasus Konspirasi
Trump tidak diwajibkan hadir di hari pertama persidangan namun dia memilih hadir, duduk diapit oleh kuasa hukumnya.
"Ini penipuan. Laporan keuangan saya luar biasa," klaim Trump.
Saat jeda sidang, Trump, yang terlihat jelas marah, menyebut pengadilan itu sebagai ipaya memalukan dari jaksa agung yang jelas-jelas korup.
Pengadilan ini tidak menggunakan sistem juri sehingga nasib Trump berada sepenuhnya di tangan hakim, yang disebut Trump seharusnya dipecat.
Kasus di New York itu merupakan yang pertama dari kasus-kasus yang dihadapi Trump.
Trump dijadwalkan hadir di hadapan hakim federal di Washington pada 4 Maret 2024 atas dakwaan ebrusaha menggagalkan hasil pemilu 2020 yang dimenangkan oleh Joe Biden.
Trump kemudian akan kembali ke New York, kali ini atas dakwaan terkait uang tutup mulut yang dia bayarkan kepada seorang bintang film porno.
Dia kemudian harus hadir di penhadilan federal di Florida, tempat dia dituding salah mengelola dokumen rahasia usai tidak lagi menjabat sebagai presiden AS.
Terakhir, Trump akan disidang di Georgia, setelah jaksa mendakwa Trump secara ilegal berusaha mengubah hasil pemilu di negara bagian itu agar menguntungkan dirinya. (AFP/Z-1)