BANJIR bandang telah melanda New York City, Amerika Serikat (AS), dan sekitarnya pada Jumat (29/9). Banjir berdampak pada aktivitas jutaan orang di New York City, termasuk warga negara Indonesia (WNI).
"Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) New York telah berkoordinasi dengan otoritas setempat dan komunitas masyarakat Indonesia. Hingga saat ini, tidak ada WNI yang menjadi korban banjir bandang tersebut," ucap kata Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (PWNI dan BHI) Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha melalui pesan tertulis kepada awak media, Minggu (1/10).
Banjir akibat hujan deras telah melumpuhkan sebagian besar aktivitas dan kegiatan masyarakat kota New York, yang berdampak pada melambatnya pelayanan transportasi publik seperti kereta bawah tanah dan bus.
Baca juga: New York Banjir, Sebagian Jalur Subway Lumpuh
Genangan banjir di seantero New York City, termasuk di area bandara, juga menunda sekitar 1000 penerbangan dari bandara-bandara seperti JFK, La Guardia, dan Newark. Gubernur negara bagian New York, Kathy Hochul, telah mengumumkan status keadaan darurat sebagai respons terhadap hujan deras dan banjir di New York City, Hudson Valley, dan Long Island.
Sebelumnya Wali Kota New York Eric Adams telah meminta warga tetap di rumah karena jalanan tertutup banjir dan sejumlah stasiun subway tidak beroperasi. "Jika Anda berada di rumah, tetaplah di rumah. Jika Anda berada di kantor atai sekolah, tetaplah di sana karena sejumlah stasiun subway kebanjiran dan sulit melakukan perjalanan," ujar Adams.
Baca juga:
KJRI New York telah mengimbau kepada masyarakat Indonesia di New York City dan sekitarnya untuk berhati-hati, dan selalu memantau informasi dari otoritas lokal. Dalam keadaan darurat, WNI di area terdampak banjir dapat menghubungi 911 dan hotline KJRI New York di nomor +1 347 806 9279. (Z-3)