22 September 2023, 20:09 WIB

Panglima Pasukan Quds Iran di Suriah Awasi Latihan Gabungan


Wisnu Arto Subari | Internasional

AFP/Atta Kenare.
 AFP/Atta Kenare.
Esmail Qaani.

PANGLIMA Pasukan Quds Garda Revolusi Iran, Esmail Qaani, mengunjungi Suriah untuk mengawasi latihan militer gabungan. Demikian laporan media di Republik Islam tersebut.

Qaani, yang ditunjuk sebagai komandan Pasukan Quds setelah serangan pesawat tak berawak AS di Bagdad menewaskan pemimpin terhormatnya Qasem Soleimani pada 2020, bertemu dengan pejabat senior Suriah di Damaskus. Kantor berita Tasnim melaporkan itu pada Kamis (22/9/2023) malam.

Mereka mengadakan diskusi tentang cara-cara, "Menghadapi tantangan militer dan keamanan yang dihadapi Suriah," dan mengawasi latihan militer gabungan Iran-Suriah," kata Tasnim. 

Baca juga: Saudi dan Israel semakin Mesra, Iran Ingatkan tentang Palestina

Qaani juga memuji hubungan persaudaraan Suriah dan Iran. Iran, "Akan mendukung rakyat dan kepemimpinan Suriah dalam menghadapi tantangannya," tutur kantor berita tersebut.

Pasukan Quds ialah cabang operasi asing dari Korps Garda Revolusi Islam Iran yang kuat. Amerika Serikat memasukkannya ke daftar organisasi teroris asing pada 2019. 

Baca juga: Xi Jinping akan Bertemu Bashar Assad Jumat Sore

Namun Iran menegaskan aktivitasnya di luar negeri ialah contoh kerja sama regional yang bertujuan menopang stabilitas dan menghalangi campur tangan Barat. Iran menjadi sekutu utama Presiden Suriah Bashar al-Assad, memberinya dukungan ekonomi, politik, dan militer selama lebih dari 12 tahun perang saudara di Suriah.

Dukungan Teheran membantu Damaskus merebut kembali sebagian besar wilayahnya yang hilang pada awal konflik dan menempatkan Iran pada peran utama ketika Assad berupaya untuk fokus pada rekonstruksi. Milisi yang berafiliasi dengan Garda Revolusi punya kehadiran yang besar di seluruh Suriah. 

Namun Teheran membantah mengirim pasukan untuk berperang di Suriah. Mereka hanya memiliki penasihat militer di negara yang dilanda perang tersebut.

Konflik Suriah telah merenggut lebih dari 500.000 nyawa. Ini membuat jutaan orang mengungsi dan merusak infrastruktur dan industri negara tersebut.

Pada Mei, Presiden Iran Ebrahim Raisi memulai kunjungan penting ke Suriah. Ia meminta kekuatan perlawanan untuk bersatu menghadapi musuh bebuyutan Teheran, Israel.

Sejak dimulainya perang Suriah pada 2011, Israel melakukan ratusan serangan udara terhadap posisi Suriah serta pasukan Hizbullah yang didukung Iran dan Libanon, sekutu Damaskus, dan musuh bebuyutan Israel. Israel jarang berkomentar mengenai serangan tersebut berdasarkan kasus per kasus. Namun pihaknya berupaya mencegah Iran memasuki wilayahnya. (AFP/Z-2)

BERITA TERKAIT