GEMPA bumi yang melanda Maroko pada Jumat (8/9) malam, telah menewaskan sedikitnya 632 orang dan melukai 329 lainnya. Sebanyak 51 orang berada dalam kondisi kritis. Jumlah korban jiwa diprediksi masih akan terus bertambah dan bisa mencapai lebih dari seribu jiwa.
Mereka merupakan korban pasca-gempa berkekuatan 6,8 skala richter. Pusatnya berada di 72 kilometer barat daya tempat wisata Marrakesh.
“Kami merasakan guncangan yang sangat dahsyat, dan saya menyadari itu adalah gempa bumi,” kata Abdelhak El Amrani, seorang warga Marrakesh berusia 33 tahun.
Dia mengaku melihat gedung-gedung bergerak. Namun penduduk setempat belum tentu punya refleks untuk menghadapi situasi seperti ini.
Baca juga: Pemerintah Pantau Kondisi WNI Pascagempa di Maroko
"Lalu saya pergi ke luar dan ada banyak orang di sana. Semua orang kaget dan panik. Anak-anak menangis dan orang tuanya menangis," katanya.
Listrik padam 10 menit, begitu juga jaringan (telepon), tapi kemudian hidup kembali menyala. "Semua orang memutuskan untuk tetap di luar,” tambahnya.
Fayssal Badour, warga Marrakesh lainnya, mengatakan dia sedang mengemudi saat gempa terjadi.
Baca juga; Sebanyak 296 Orang Dilaporkan Tewas Usai Gempa 6,8 Magnitudo di Maroko
"Saya berhenti dan menyadari betapa bencana yang terjadi. Sangat serius, seolah-olah sungai meluap. Jeritan dan tangisan tak tertahankan lagi," katanya.
Kementerian dalam negeri mengatakan pihak berwenang telah memobilisasi semua sumber daya yang diperlukan untuk melakukan intervensi dan membantu daerah yang terkena dampak.
Rumah sakit di Marrakesh dilaporkan mengalami migrasi besar-besaran orang-orang yang terluka. Pusat transfusi darah regional di Marrakesh telah meminta warga untuk menyumbangkan darah bagi mereka yang terluka.
Di kota Al-Haouz, dekat pusat gempa, sebuah keluarga terjebak di reruntuhan setelah rumah mereka runtuh, media lokal melaporkan. Gempa juga dirasakan di kota pesisir Rabat, Casablanca dan Essaouira.
"Kerusakan yang terjadi tidak terlalu besar, lebih banyak kepanikan. Kami mendengar teriakan saat gempa terjadi," kata seorang warga Essaouira, 200 kilometer sebelah barat Marrakesh.
Menurut dia orang-orang berada di alun-alun, di kafe, lebih memilih tidur di luar. Bagian depan rumah telah runtuh.
Kerusakan Signifikan
Sistem PAGER USGS, yang memberikan penilaian awal mengenai dampak gempa bumi, mengeluarkan peringatan oranye untuk kerugian ekonomi, dan memperkirakan kemungkinan kerusakan yang signifikan.
Peristiwa masa lalu dengan tingkat kewaspadaan ini memerlukan respons tingkat regional atau nasional, menurut badan pemerintah AS. USGS mengatakan bahwa penduduk di wilayah ini tinggal di bangunan yang sangat rentan terhadap guncangan gempa.
Konektivitas internet terganggu di Marrakesh karena pemadaman listrik, menurut monitor internet global NetBlocks. Media Maroko melaporkan bahwa gempa tersebut merupakan gempa terkuat yang melanda negara tersebut hingga saat ini.
Gempa tersebut juga dirasakan di negara tetangga Aljazair , dimana Pertahanan Sipil Aljazair mengatakan gempa tersebut tidak menimbulkan kerusakan atau korban jiwa. Pada 2004, sedikitnya 628 orang tewas dan 926 luka-luka ketika gempa melanda Al Hoceima di timur laut Maroko.
Gempa bumi El Asnam berkekuatan 7,3 skala richter yang terjadi pada 1980 di negara tetangga Aljazair adalah salah satu gempa bumi terbesar dan paling merusak dalam sejarah terkini. Bencana ini menewaskan 2.500 orang dan menyebabkan sedikitnya 300 ribu orang kehilangan tempat tinggal.
(AFP/Z-9)