04 September 2023, 15:20 WIB

5 Tewas dan 11 Terluka Akibat Serangan Bom di Pusat Perbatasan Myanmar


Ferdian Ananda Majni | Internasional

MI
 MI
Ilustrasi

SEBUAH serangan bom di sebuah kompleks pemerintah di pusat perbatasan Myanmar, Myawady, menewaskan lima pejabat pemerintah dan keamanan serta melukai 11 polisi.

Kota berbatasan dengan Thailand itu juga menjadi lokasi bentrokan sporadis antara militer dengan pejuang anti-junta sejak kudeta pada tahun 2021 dan membuat negara itu bergejolak.

"Pada Minggu malam, dua bom rakitan jatuh di sebuah kompleks yang berisi kantor polisi distrik dan kantor administrasi umum,” kata sumber militer kepada AFP.

Baca juga : Tinjau 5 Poin Konsensus, Krisis Myanmar Masih Jadi PR ASEAN

Para pejabat mengambil langkah-langkah keamanan setelah ledakan. “Dua bom lainnya dijatuhkan, menewaskan lima orang dan melukai 11 orang,” kata pihak yang tidak ingin disebutkan namanya karena tidak berwenang untuk berbicara kepada media.

Korban tewas termasuk seorang perwira militer, dua perwira polisi dan dua pejabat dari departemen administrasi. "Sebelas petugas polisi junior dan senior terluka, lima di antaranya kritis," tambah mereka.

Baca juga : Laporan PBB Ungkap Kekejaman Junta Militer Myanmar

Seorang sumber polisi setempat yang juga meminta untuk tidak disebutkan namanya mengkonfirmasi insiden tersebut dan jumlah korban.

Tidak ada sumber yang mengatakan siapa yang bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Junta mengatakan beberapa anggota keamanan dan staf pemerintah terluka dalam serangan tersebut, tanpa menyebutkan jumlahnya.

Junta menyalahkan Pasukan Pertahanan Rakyat anti-kudeta dan Tentara Pembebasan Nasional Karen, sebuah kelompok pemberontak etnis yang telah memerangi militer selama beberapa dekade.

Para pejuang anti-junta yang berjuang untuk membatalkan kudeta yang menggulingkan pemerintahan Aung San Suu Kyi telah menggunakan pesawat nirawak komersial untuk melakukan pengawasan dan juga sebagai alat penjatuhan bom.

Seorang penduduk Myawady yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan kepada AFP bahwa mereka mendengar dua ledakan di kota yang berbatasan dengan provinsi Tak di Thailand, pada hari Minggu malam.

Sejak kudeta, kelompok KNLA dan PDF telah bentrok secara sporadis dengan militer di kota Myawady dan sekitarnya di negara bagian Karen, dan menyebabkan puluhan ribu orang mengungsi ke Thailand. (AFP/Z-4)

BERITA TERKAIT