24 August 2023, 04:20 WIB

India Jadi Negara Pertama yang Sukses Mendaratkan Pesawat Dekat Kutub Selatan Bulan


Basuki Eka Purnama | Internasional

AFP/Punit PARANJPE
 AFP/Punit PARANJPE
Warga menyaksikan siaran langsung proses pendaratan pesawat di Bulan di Nehru Science Centre di Mumbai, India, Rabu (23/8). 

INDIA, Rabu (23/8), menjadi negara pertama yang berhasil mendaratkan pesawat di dekat kutub selatan Bulan. Hal itu merupakan tonggak bersejarah bagi program luar angkasa negara terpadat di dunia itu.

Pesawat nirawak Chandrayaan-3, yang berarti 'pesawat bulan' dalam bahasa Sansekerta, mendarat sekitar pukul 18:04 waktu setempat atau pukul 19:34 WIB disambut gemuruh oleh teknisi kendali misi.

Pendaratan itu terjadi beberapa hari setelah pesawat milik Rusia terjatuh di dekat kawasan yang sama dan empat tahun sejak India gagal melakukan hal yang sama.

Baca juga: India Buka Bendungan Sebabkan Banjir di Pakistan

Perdana Menteri India Narendra Modi tersenyum girang dan melambaikan bendera India dalam siaran langsung untuk mengumumkan kesuksesan misi tesebut.

"Dalam peristiwa berbahagia ini, saya ingin menyampaikan pesan kepada masyarakat dunia," ujar Modi di sela-sela KTT BRICS di Afrika Selatan.

"Kesuksesan misi Bulan India bukan hanya milik India. Ini adalah kesuksesan bagi seluruh umat manusia," lanjutnya.

Baca juga: Mengintip Metode GRAP untuk Atasi Polusi Udara yang Digunakan di New Delhi

Misi Chandrayaan-3 telah menarik perhatian publik sejak diluncurkan, hampir 6 pekan lalu di hadapan ribuan orang.

Politisi Hindu menggelar doa bersama agar misi itu sukses sementara pelajar menonton momen pendaratan itu secara langsung di kelas-kelas mereka.

Chandrayaan-3 membutuhkan waktu lebih lama untuk mencapai Bulan ketimbang misi Apollo pada 1960-an dan 1970-an, yang hanya butuh beberapa hari.

India menggunakan roket tidak seperkasa yang digunakan Amerika Serikat (AS) pada saat itu yang berarti pesawat itu harus mengelilingi Bumi beberapa kali sebelum mendapatkan kecepatan yang dibutuhkan untuk perjalanan panjang mereka.

Kendaraan pendarat, Vikram, yang berarti pemberani dalam bahasa Sansekerta, melepaskan diri dari modul roketnya pekan lalu dan mulai mengirimkan citra permukaan Bulan sejak memasuki orbit satelit Bumi itu pada 5 Agustus.

Kini, setelah Vikram mendarat, kendaraan tenaga surya akan melakukan eksplorasi di permukaan Bulan dan mengirimkan data ke Bumi selama dua pekan masa hidupnya.

India secara berlahan berusaha menjadi kekuatan luar angkasa dunia, seperti AS dan Rusia, dengan menggelar banyak misi luar angkasa dengan harga yang lebih murah.

Negara Asia Selatan itu memiliki anggaran yang lebih rendah untuk program luar angkasa mereka namun terus berkembang sejak mereka mengirimkan satelit ke orbit Bulan pada 2008.

Misi luar angkasa terakhir India menghabiskan biaya US$74,6 juta, jauh lebih rendah dari negara lain yang menunjukkan kegigihan program luar angkasa India.

Para ahli menyebut India bisa menekan biaya dengan meniru dan mengadaptasikan teknologi yang ada serta memiliki banyak ilmuwan hebat yang dibayar jauh lebih rendah ketimbang ilmuwan di luar negeri. (AFP/Z-1)

BERITA TERKAIT