KARENA kondisi cuaca ekstrem di Korea Selatan dengan suhu panas mencapai 40 derajat, pihak panitia pelaksanaan Jambore Dunia di Saemangeum, Provinsi Jeolla Utara, membatalkan atau meniadakan sejumlah agenda.
Seperti diceritakan Nailah Al Farafisha Alysa Journalist, 14, salah seorang peserta Kontingen Jambore Indonesia asal Cibinong, Kabupaten Bogor, Senin (7/8), kepada Media Indonesia, melalui sambungan telepon selulernya, sekitar pukul 19.20 WIB.
Siswa kelas 9 SMPIT Ummul Quro Bogor itu menyatakan, pihak panitia membatalkan agenda Jambore Dunia yang direncanakan berlangsung di luar arena Jambore. Seharusnya pada hari ini (Senin, red), ada kegiatan offside keluar dari arena Jambore.
Baca juga: Menlu: Kontingen Indonesia akan Dipindahkan dari Lokasi Jambore Pramuka Dunia di Korea Selatan
"Tapi kegiatan itu di-cancel karena suatu hal. Harusnya keluar cum di-cancel. Kalau kegiatan di dalam camp masih bisa di lakuin,"cerita Nailah.
Anak kedua dari dua bersaudara ini mengatakan cuaca di sana, di perkemahan, jika di siang hari memang panas, kisaran 33 derajat hingga 40 derajat. Namun pada malam hari, menurutnya cuaca terasa cukup dingin.
Baca juga: Presiden Jokowi Minta Kontingen Indonesia di Jambore Dunia Dipulangkan dari Korea Selatan
"Sekarang di sini jam 9 malam (pukul 19.15 WIB), terus kalau malam lumayan berangin. Panasnya kalau siang saja,"katanya.
Dia sendiri mengaku secara keseluruhan dirinya dalam kondisi baik Pun demikian dengan peserta asal Bogor lainnya.
"Sedikit batuk-batuk sih, tapi saya baik-baik saja,"ujarnya.
Dia mengatakan, beberapa fasilitas diberikan pihak panitia penyelenggara untuk mengatasi kondisi suhu panas.
"Mereka nyiapin yang namanya cool bus. Jadi kita bisa ngadem di situ dan di setiap camp biasanya ada 4 - 5 bus," tambahnya.
Pun demikian dengan kondisi tenda yang ditempatinya dinilai bagus. Dimana di setiap tenda tersedia palet agar tenda tidak terbawa banjir jika hujan. Untuk memenuhi kebutuhan makannya, para peserta, tepatnya setiap tenda disediakan satu set alat masak, kursi dan meja makan. Di area perkemahan juga terdapat semacam pasar swalayan.
Kemudian tersedia juga bus sebagai armada transportasi yang bisa mengantar para peserta ke mana-mana.
"Di sini juga ada market gitu. Untuk bahan makanan, masakan Alhamdulillah halal. Ada musala juga di sini, cuna lokasinya lumayan jauh dari camp aku,"ujarnya.
Deasy Dasmita,48, ibu dari Nailah mengatakan, setiap saat dirinya selalu memantau kondisi anaknya. Baik melalui kontak langsung maupun melalui pembinanya di sana.
"Tadi siang diinformasikan dari grup unitnya Nailah, tentang kegiatan dan perkembangan di sana"kata Deasy kepada Media Indonesia, Senin malam.
Menurut informasi dari pembinanya, anak-anak mengisi hari ini (Senin,red) dengan beragam kegiatan. Ada yang mengikuti melukis kipas, ke pameran di main stage, juga ada yang beristirahat di cooling bus.
"Siang jam 2 rencana mau ke Universitas di cancel. Jadi katanya, sebagian besar waktu siang sampai sore ini digunakan untuk bertukar merchandise kontingen antar negara. Alhamdulillah, anak -anak tetap semangat,"tutur Deasy menirukan apa yang dikatakan sang pembina.
Deasy berharap tidak ada hal-hal buruk yang menimpa anaknya dan seluruh peserta jambore. "Aku berdoa anak-anak selalu dilindungi Allah,"tutupnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, peserta kontingen pramuka Indonesia asal atau perwakilan Bogor ada 84 orang. Sebanyak 68 perwakilan Kabupaten Bogor dan 16 perwakilan Kota Bogor.
Untuk diketahui, pelaksanaan Jambore Pramuka Dunia sedianya akan berlangsung selama dua minggu atau sejak tanggal 1 Agustus hingga 12 Agustus 2023. Namun karena cuaca ekstrem dan dilaporkan menelan banyak korban jatuh sakit. Kondisi ini membuat kontingen dari sejumlah negara mundur seperti kontingen Inggris, Amerika Serikat, Singapura, dan Australia,
Berdasarkan siaran pers yang dibagikan, Waka Kwarnas/Kakom Kehumasan Berthold Sinaulan mengungkapkan Pemerintah Korsel mengumumkan peserta Jambore Pramuka Sedunia ke-25 akan dikeluarkan dari bumi perkemahan Sae Man-Geum lebih cepat dari rencana semula pada 12 Agustus 2023.
Hal itu disebabkan Taifun Khanun yang bergerak mendekati Saemangeum. Saat ini persiapan evakuasi tengah dilakukan.
Kontingen Gerakan Pramuka Indonesia juga telah menyiapkan rencana darurat untuk menghindari amukan taifun Khanun tersebut. Kedubes RI di Seoul dan Pemerintah Provinsi Jeollabuk siap membantu kontingen Indonesia. (DD/Z-7)