20 June 2023, 23:50 WIB

Museum Swiss Adakan Sayembara Ratusan Juta Rupiah Buru Lukisan Hilang


Zubaedah Hanum | Internasional

AFP/Polisi Kanton Zurich
 AFP/Polisi Kanton Zurich
Salah satu lukisan yang hilang berjudul 'Soldiers In The Camp' karya pelukis abad 17 pertengahan, Robert van den Hoecke.

KUNSTHAUS Zurich, salah satu museum seni terkemuka Swiss, menawarkan hadiah 10.000 franc Swiss (sekitar Rp165 juta) untuk informasi yang dapat membantunya melacak dua lukisan yang hilang.

Museum ini kehilangan jejak dua karya seni berjudul 'Soldiers in the Camp' karya Robert van den Hoecke dan 'Daffodils and Other Flowers in a Glass Vase on a Marble Slab (1673)' karya seniman zaman Keemasan Belanda Dirck de Bray.

"Kunsthaus Zurich telah kehilangan dua lukisan berharga sejak akhir Desember 2022. Menurut penyelidikan awal oleh polisi wilayah Zurich, telah terjadi pencurian," kata kepolisian dalam sebuah pernyataan, Selasa (20/6).

Baca juga : Museum Van Gogh Rayakan Hari Jadi yang Ke-50 Tahun

"Kunsthaus Zurich menawarkan hadiah hingga 10.000 franc Swiss untuk informasi yang mengarah pada penyelidikan kejahatan atau pemulihan lukisan," imbuh kepolisian.

Siapa pun yang mengetahui pelaku atau keberadaan lukisan diminta untuk menghubungi polisi.

Baca juga : Indonesia Minta Belanda Pulangkan Delapan Benda Bersejarah

Museum menurunkan lebih dari 700 karya untuk pembersihan dan restorasi setelah kebakaran terjadi pada Agustus 2022.

Tetapi tidak ada jejak dari kedua lukisan ini yang kemudian dapat ditemukan, dengan polisi mengatakan bahwa lukisan tersebut dicuri antara 21 September dan 22 Desember.

Kedua karya tersebut sama-sama dilukis di atas kayu ek, dibingkai dan dilapisi kaca.

Mereka telah terdaftar dalam Art Loss Register, database seni hilang dan dicuri terbesar di dunia.

Didirikan di London pada tahun 1990, register saat ini mencantumkan lebih dari 700.000 item.

Dengan hampir 4.000 lukisan dan patung serta 95.000 karya grafis, Kunsthaus Zurich memiliki salah satu koleksi seni terpenting di Swiss, yang berkisar dari abad ke-13 hingga saat ini. Sekitar 1.000 karya dipamerkan secara permanen. (AFP/Z-4)

BERITA TERKAIT