10 June 2023, 13:21 WIB

Kebakaran Kanada Terus Membara, Mutu Udara AS Membaik


Cahya Mulyana | Internasional

AFP/BC Wildfire Service.
 AFP/BC Wildfire Service.
Pemandangan udara dari api di Sungai Kiskatinaw Barat yang terletak 10 km (6 mil) di timur Tumbler Ridge, Kanada.

RATUSAN titik kebakaran terus bermunculan di seluruh Kanada pada Jumat (9/6). Namun asapnya yang sempat membuat mutu udara di Amerika Serikat (AS) buruk kini berangsur-angsur membaik.

Steven Flisfeder, seorang ahli meteorologi kesiapsiagaan peringatan di Lingkungan dan Perubahan Iklim Kanada, meramalkan bahwa akhir pekan dapat membawa kualitas udara yang lebih baik di Toronto, kota terbesar di negara itu dan ibu kota keuangannya. Alasannya, kenaikan intensitas hujan dapat memadamkan kebakaran hutan sekaligus menekan dampak buruk asapnya. 

Hujan yang tersebar diperkirakan terjadi di beberapa bagian Ontario selatan mulai Minggu (11/6). "Itu akan membantu menghilangkan kontaminan dari udara meskipun sedikit," katanya.

Baca juga: Asap Karhutla Kanada Buat Mutu Udara New York Paling Buruk di Dunia

Hampir 150 kebakaran hutan minggu ini mengurangi kualitas udara di Ontario dan timur laut AS. Perdana Menteri Quebec François Legault mengatakan jumlah pengungsi telah mencapai 13.500 orang.

Sejumlah negara seperti AS, Afrika Selatan, Prancis, Australia, dan Selandia Baru bersama dengan anggota Angkatan Bersenjata Kanada membantu petugas pemadam kebakaran setempat. Kekeringan di beberapa bagian provinsi barat Kanada berkontribusi pada awal musim kebakaran yang eksplosif di negara itu.

Baca juga: Hutan Kanada Membara, Ribuan Orang Mengungsi dan Menantikan Bantuan

Beberapa bagian Alberta utara, yang berada di bawah peringatan panas, mengalami kondisi kekeringan yang parah, menurut Monitor Kekeringan Kanada, sistem pemantauan yang dikelola pemerintah federal. Bagian timur AS dapat melihat beberapa penangguhan hukuman dari udara yang buruk pada awal minggu depan, ketika cuaca dingin diperkirakan akan melanda wilayah tersebut, kata Layanan Cuaca Nasional. (Straits Times/Z-2)

BERITA TERKAIT