22 April 2023, 13:15 WIB

Warga Prancis Desak Macron Mundur


Cahya Mulyana | Internasional

AFP/SYLVAIN THOMAS
 AFP/SYLVAIN THOMAS
Seorang pengunjuk rasa mengangkat kertas bertuliskan 'Macron pergi' saat Emmanuel Marcron mengunjungi sebuah sekolah di Herault.

POLISI Prancis menembakkan gas air mata ke arah demonstran pada Kamis (20/4) di sebuah desa di selatan Prancis. Wilayah itu dikunjungi Presiden Emmanuel Macron sehari setelah mayoritas rakyatnya menolak reformasi batas usia pensiun dalam sebuah jajak pendapat.

Kepala negara Prancis berusia 45 tahun itu melakukan perjalanan ke sebuah sekolah di Herault Selatan untuk membahas isu pendidikan. Perjalanan ke luar Paris dimaksudkan untuk menandakan keinginannya menekan isu perubahan pensiunnya dan menunjukkan bahwa dia tidak bersembunyi.

Banyak penduduk setempat yang marah terhadap Macron karena menyerah undang-undang yang mengatur kebijakan tersebut. Macron menyatakan keinginan untuk memberi gaji guru lebih baik. Mantan bankir itu mengatakan bakal menggaji guru antara 100 hingga 230 euro atau hingga Rp1,6 hingga Rp3,7juta per bulan setelah dipotong pajak.

Baca juga: Kaum Perempuan Prancis Kecam Macron

Tapi, tiba-tiba di tengah pidatonya, itu polisi menembakkan gas air mata karena ada ratusan orang meneriakkan, "Macron, mundur!". Demonstran meniup peluit dan mencoba merangsek masuk sekolah tempat Macron berkunjung.

Baca juga: 1,28 Juta Warga Prancis Gelar Mogok Massal

Ketua Serikat Pekerja CGT Mathieu Guy mengatakan pengunjuk rasa yang membawa panci juga telah dicegah memasuki area dekat sekolah. Lawan politik sayap kiri Macron mendesak pendukung mereka untuk memukul panci selama pidato Macron yang disiarkan televisi. (AFP/Z-6)

BERITA TERKAIT