05 April 2023, 21:50 WIB

Lima Hal Penting dari Dakwaan Donald Trump di Manhattan


Ferdian Ananda Majni | Internasional

Getty Image
 Getty Image
34 tuduhan kejahatan yang dilakukan mantan pemimpin Partai Republik Donald Trump

SURAT dakwaan terhadap mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dibuka di pengadilan New York City pada hari Selasa (4/4). Dari situ, terungkap 34 tuduhan kejahatan yang dilakukan mantan pemimpin Partai Republik tersebut.

Dokumen setebal 13 halaman tersebut berisi pengungkapan terbaru dalam penyelidikan uang tutup mulut yang dipimpin oleh Jaksa Wilayah Manhattan, Alvin Bragg, dan mengukuhkan status Trump sebagai presiden AS pertama dalam sejarah yang menghadapi dakwaan kriminal.

Sepanjang hari, semua mata tertuju pada Trump. Saat ia mengarahkan para pengunjuk rasa di atas gedung pencakar langit Trump Tower miliknya untuk menuju gedung pengadilan dan diproses dalam sistem peradilan pidana.

Baca juga: Reaksi Donald Trumph atas Dakwaan Hukumnya

Berikut ini adalah lima hal penting yang dapat diambil dari proses pengadilan yang bersejarah tersebut dan reaksi Trump begitu ia kembali ke resornya di Florida.

1.Penyerahan diri Trump yang sangat dinanti-nantikan relatif tidak terdengar.

Baca juga:Donald Trump Tidak Laporkan Hadiah Rp4,4 Miliar Selama Jabat Presiden

Beberapa saat setelah pukul 13.00 Waktu Timur (17.00 GMT), mantan presiden meninggalkan kediaman penthouse-nya di Trump Tower untuk menuju ke Lower Manhattan untuk menghadiri sidang.

Dia melambaikan tangan kepada para pendukungnya saat melakukan perjalanan dan tiba di Pengadilan Kriminal Manhattan tak lama kemudian. Tidak ada pelaku yang berjalan, tidak ada borgol dan tidak ada tembakan.

Setelah dia diambil sidik jarinya dan diproses, Trump yang biasanya pendiam duduk di antara para pengacaranya untuk mendengarkan dakwaan yang dijatuhkan kepadanya. Dia mengaku tidak bersalah atas semua 34 tuduhan kejahatan.

Pada satu titik selama persidangan, Hakim New York Juan Merchan memperingatkan Trump agar tidak menjadi pengacau. Trump mengakui pernyataan hakim tersebut.

Sidang berlangsung kurang dari satu jam. Trump pergi dengan iring-iringan mobilnya tanpa berhenti untuk berbicara kepada pers.

2.Tuduhan melampaui pembayaran Stormy Daniels.

Pada dakwaan Trump, dakwaan terhadap mantan presiden tersebut tidak disegel, dan mengungkapkan 34 dakwaan kejahatan pemalsuan catatan bisnis.

Penyelidikan dewan juri Manhattan sebelumnya diperkirakan berpusat pada sekitar US$130.000 yang diduga dibayarkan kepada bintang film dewasa Stormy Daniels, untuk membungkamnya menjelang pemilihan presiden 2016.

Pada saat itu, Daniels mengklaim bahwa ia dan calon presiden Trump melakukan perselingkuhan di luar nikah.

Namun, kantor Kejaksaan Distrik Manhattan mengungkap cakupan yang lebih luas dalam dakwaannya, menuduh mantan presiden tersebut berulang kali dan secara curang" memalsukan catatan untuk menyembunyikan informasi yang merusak dari masyarakat pemilih.

Laporan tersebut menggambarkan dugaan skema tangkap dan bunuh, menuduh Trump berkolaborasi dengan kepala American Media Inc (AMI) untuk membeli dan menekan liputan yang dapat merusak citra publiknya.

Di antara cerita-cerita yang diduga ditekan adalah tentang seorang penjaga pintu, yang mengaku mengetahui seorang anak yang dilahirkan di luar nikah, dan tentang perselingkuhannya dengan mantan model Playboy, Karen McDougal.

3. Tidak ada pengulangan kekerasan 6 Januari.

Di luar gedung pencakar langit Trump Tower dan Pengadilan Kriminal Manhattan, ratusan pengunjuk rasa berkumpul untuk menyuarakan dukungan mereka, baik untuk penuntutan maupun untuk Trump.

Namun, selain beberapa bentrokan kecil di antara kubu yang berbeda, demonstrasi tersebut pada akhirnya berakhir dengan damai, meskipun ada kekhawatiran yang masih ada tentang kekerasan politik setelah serangan Capitol tahun 2021.

4. Penganiayaan politik atau meminta pertanggungjawaban pihak yang berkuasa?

Reaksi terhadap dakwaan Trump terpecah di sepanjang garis partai, dengan Partai Republik mengecam penyalahgunaan sistem hukum dan Partai Demokrat menyerukan agar mereka yang berkuasa dimintai pertanggungjawaban.

“Tidak ada yang kebal hukum, tidak peduli seberapa kaya atau berkuasanya mereka," kata Perwakilan Michigan Rashida Tlaib dalam sebuah pernyataan, mengulangi pernyataan yang sama di kalangan Partai Demokrat.

5. Pidato Trump di Mar-a-Lago bersifat umum, tidak spesifik.

Mengakhiri harinya di kediamannya di Mar-a-Lago di Palm Beach, Florida, Trump berpidato di ballroom resor untuk para pendukung dan sekutunya, termasuk CEO My Pillow Michael Lindell dan Perwakilan Georgia Marjorie Taylor Greene.

Namun, alih-alih membahas secara spesifik dakwaan pada hari Selasa, pidato Trump justru membahas berbagai keluhan yang sudah dikenalnya, mulai dari kemerosotan yang ia rasakan di masyarakat AS hingga perlakuan bias yang diduga ia terima dari para jaksa.

"Luar biasa, kita sekarang adalah bangsa yang gagal. Kita adalah bangsa yang sedang mengalami kemunduran. Dan sekarang orang-orang gila kiri radikal ini ingin mengganggu pemilihan umum kita dengan menggunakan penegakan hukum. Kita tidak bisa membiarkan hal itu terjadi," katanya kepada kerumunan massa. (aljazeera/Z-10)

BERITA TERKAIT