30 March 2023, 04:55 WIB

Sulit Bernafas, Paus Fransiskus Dirawat ke Rumah Sakit


Cahya Mulyana | Internasional

AFP
 AFP
Paus Fransiskus dirawat di rumah sakit karena infeksi pernafasan.

PAUS Fransiskus mengalami infeksi pernafasan yang membuatnya harus mendapatkan perawatan medis untuk beberapa waktu ke depan. Dia dibawa ke rumah sakit pada Rabu (29/3), untuk proses penyembuhan.

Pernyataan dari Vatikan itu dilengkapi dengan keterangan sebelum dibawa ke rumah sakit, Paus berusia 86 tahun itu mengeluh kesulitan bernapas dalam beberapa hari terakhir. Hasil tes menunjukkan dia tidak memiliki covid-19.

"Paus Fransiskus tersentuh dengan banyaknya pesan yang diterima dan mengungkapkan rasa terima kasihnya atas kedekatan dan doanya," kata pernyataan Vatikan.

Baca juga: Uni Eropa Hapus Pakistan dari Daftar Negara Risiko Tinggi

Pernyataan itu muncul beberapa jam setelah Paus Fransiskus dibawa ke rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan. Vatikan awalnya mengatakan pemeriksaan telah dijadwalkan. Tetapi media Italia mempertanyakannya karena penanganan yang dilakukan tim medis terhadap Paus Fransiskus di luar jadwal.

Sebelumnya, Paus Fransiskus menghadiri audiensi umum mingguan di Vatikan dengan kondisi masih bugar. Dia tercatat menderita divertikulitis, suatu kondisi yang dapat menginfeksi atau mengobarkan usus besar, dan menjalani operasi di rumah sakit Gemelli pada 2021 untuk mengangkat sebagian dari usus besarnya.

Baca juga: Dekati Tiongkok, Arab Saudi Mulai Berpaling dari AS

Dia sempat mengatakan kondisi kesehatannya telah normal yang dibuktikan dengan berat badannya bertambah. Dia juga memiliki masalah dengan lututnya sehingga menggunakan tongkat atau kursi roda dalam setiap penampilan publiknya.

Paus Fransiskus dalam sebuah wawancara tahun lalu mengatakan memilih untuk tidak menjalani operasi pada lututnya, karena tidak ingin mengulangi efek samping negatif jangka panjang dari anestesi yang dideritanya setelah operasi 2021.

Juli lalu, setelah kembali dari perjalanan ke Kanada, Paus Fransiskus mengakui usianya yang semakin lanjut dan kesulitan berjalannya mungkin telah mengantarkan fase kepausannya yang baru.

Namun setelah itu, dia sempat mengunjungi Kazakhstan, Bahrain, Republik Demokratik Kongo, dan Sudan Selatan. Dia mengatakan tidak memiliki rencana untuk mengundurkan diri dalam waktu dekat.

Dalam wawancara dengan televisi Swiss Italia RSI yang disiarkan pada 12 Maret, Paus sempat ditanya tentang kondisi yang dapat membuatnya berhenti memimpin Vatikan. Dia berkata "kelelahan yang tidak membuat Anda melihat sesuatu dengan jelas. Kurangnya kejelasan, mengetahui bagaimana mengevaluasi situasi".

Paus dijadwalkan untuk memimpin kebaktian Minggu Palma pada tanggal 2 April, awal dari minggu yang sibuk dari upacara Paskah. (AFP/Z-3)

BERITA TERKAIT