DUA tentara Israel terluka dalam penembakan mendadak yang diklaim dilakukan oleh kelompok bersenjata Palestina di Kota Huwara, Tepi Barat yang diduduki. Front Populer untuk Pembebasan Palestina (PLFP) mengatakan dalam pernyataan pada Sabtu (25/3) bahwa mereka melakukan penembakan tersebut.
Pihak militer mengatakan bahwa mereka sedang mengejar tersangka. Itu penembakan ketiga yang dilaporkan dalam waktu satu bulan di Huwara, kota yang telah menjadi fokus serangan militer Israel dan amukan para pemukim dalam beberapa minggu terakhir.
Insiden itu meningkatkan kekhawatiran eskalasi selama bulan suci Ramadan yang sebagian bertepatan dengan hari raya Paskah Yahudi. Ini merupakan masa kekerasan pernah terjadi di masa lalu.
Baca juga: Israel Buka Tender Permukiman Ilegal lagi, Palestina Kecam Keras
Melaporkan dari Ramallah di Tepi Barat, Natasha Ghoneim dari Al Jazeera mengatakan setiap harapan bahwa ini awal yang tenang di bulan suci Ramadan menghilang pada Sabtu pertama Ramadan. "Seorang tentara, menurut militer Israel, terluka parah. Seorang tentara lain mengalami luka sedang dan perburuan terhadap pelaku penembakan masih terus dilakukan," katanya.
Segera setelah penembakan, jalan raya utama menuju Huwara dan toko-toko ditutup sementara pos-pos pemeriksaan di sekitar kota mencegah orang untuk melewatinya. "Orang-orang dicegah untuk bergerak di jalan raya utama," kata Ghoneim. Dia menambahkan bahwa terjadi bentrokan antara warga Palestina dan tentara Israel ketika mereka memasuki Huwara.
Media Israel mengatakan puluhan pemukim mengadakan protes di pintu masuk Huwara setelah penembakan pada Sabtu dan pasukan Israel mencegah mereka memasuki kota. (Aljazeera/Z-2)