Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan sebuah pesawat tempur Su-35 Rusia terbang di atas laut Baltik untuk mencegat dua pesawat pengebom strategis Amerika Serikat (AS) terbang ke arah perbatasan Rusia. Namun, jet tempur tersebut kembali ke pangkalan setelah pesawat AS menjauh dari wilayah Rusia.
Seperti diketahui, pertemuan dilakukan dua negara tersebut pada Senin, (20/3) menyusul kehebohan diplomatik minggu lalu. Saat itu, sebuah pesawat nirawak pengintai AS jatuh ke laut Hitam setelah dicegat oleh dua jet tempur Su-27 Rusia. Ini merupakan kontak militer langsung pertama antara Rusia dan AS sejak Rusia menginvasi Ukraina pada bulan Februari tahun lalu.
Kantor berita milik pemerintah Rusia, TASS, mengatakan Pusat Kontrol Pertahanan Nasional Kementerian Pertahanan Rusia mengidentifikasi dua pesawat AS tersebut sebagai pesawat pengebom strategis B-52H.
Baca juga: AS 'Kipasi' Konflik Ukraina dengan Rp5.373 T di Tengah Usulan Damai Tiongkok
"Pada 20 Maret 2023, radar pasukan pertahanan udara Distrik Militer Barat yang sedang bertugas mendeteksi dua target udara yang terbang ke arah perbatasan negara bagian Federasi Rusia di atas Laut Baltik," kata perwakilan kementerian tersebut, seperti dikutip dari TASS, Selasa, (21/3).
Pesawat tempur Su-35 itu kemudian bergegas untuk mencegah pelanggaran perbatasan negara oleh pesawat AS. Kementerian itu, menambahkan bahwa pesawat itu mencapai area patroli udara yang telah ditentukan.
Baca juga: Rusia Khawatirkan Provokasi AS di Laut Hitam
"Setelah pesawat militer asing itu menjauh dari perbatasan negara bagian Federasi Rusia, pesawat Rusia kembali ke pangkalannya," kata pihak kementerian itu,
Dia menambahkan bahwa Su-35 secara ketat sejalan dengan hukum udara internasional.
"Tidak ada pelanggaran perbatasan negara Federasi Rusia yang dilanggar," kata kementerian tersebut.
(Z-9)