Pemerintah Malaysia masih terus mengkaji rencana penggunaan ganja untuk keperluan medis.
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengatakan kajian harus dilakukan dengan sangat hati-hati karena kesalahan sedikit saja bisa menimbulkan dampak negaitf yang besar di masa mendatang.
“Kita perlu melihat ini dengan sangat hati-hati. Kita harus ingat bahwa segera setelah kita melegalkan ganja dengan alasan yang kuat seperti untuk keperluan medis dan kebutuhan, kontrol bisa menjadi sulit," ujar Anwar, Minggu (20/3).
Baca juga:Tim Sweeping Gabungan Wilker Skouw Gagalkan Penyelundupan 4,25 Kg Ganja Kering
Ia ingin, sebelum dimanfaatkan secara luas, pemerintah suda menemukan upaya pengendalian di lapangan. Langkah tersebut diperlukan mengingat jumlah pecandu narkoba sebagian besar adalah anak muda, termasuk di perdesaan.
"Bagi yang mendukung atau menolak, mari kita lihat implikasinya dan kemudian memutuskan apakah akan melegalkan beberapa bagian atau sepenuhnya mengizinkan, atau melanjutkan apa yang kita praktikkan sekarang," sambunnya.
Baca juga: Tidak Tahan Dikecam, Putri Anwar Ibrahim Mundur
Anwar mengatakan Direktur Departemen Investigasi Kriminal Narkotika Federal Datuk Ayob Khan Mydin Pitchay juga telah memberinya gambaran tentang masalah serius yang sedang ditangani sehubungan dengan masalah penyalahgunaan narkoba dalam situasi saat ini.
Otoritas setempat juga akan melihat perkembangan di Thailand yang menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang mengizinkan penggunaan ganja untuk tujuan pengobatan. (Z-11)