POLISI anti huru-hara kembali bentrok dengan para pengunjuk rasa untuk malam kedua di Paris. Aksi demonstrasi terus berlanjut menentang rencana pemerintah untuk menaikkan usia pensiun di Prancis.
Kerusuhan yang meningkat sejak awal tahun telah mengakibatkan gelombang pemogokan dan sampah menumpuk di jalan-jalan Ibu Kota Prancis. Kondisi ini membuat Presiden Emmanuel Macron menghadapi tantangan terberat terhadap otoritasnya sejak protes 'Gilets Jaunes' atau Rompi Kuning pada Desember 2018.
Polisi menembakkan gas air mata pada Jumat (17/3) malam untuk mengatasi kekacauan saat para demonstran berkumpul di Place de la Concorde, dekat gedung parlemen Assemblee Nationale.
'Macron, Mundur!' teriak beberapa demonstran, mereka berbaris di hadapan barisan polisi anti huru-hara.
Protes di Place de Concorde yang elegan di Paris dimulai dengan semangat yang meriah ketika ribuan pengunjuk rasa bernyanyi, menari, dan menyalakan api unggun.
Namun, hal itu segera berubah menjadi adegan yang menggema ketika polisi anti huru-hara menyerbu dan menggunakan gas air mata untuk mengosongkan alun-alun, sementara beberapa demonstran menyalakan kembang api dan melemparkan batu ke arah polisi.
Baca juga: Gerakan Rompi Kuning, Protes Anti-Macron Dapat Hidup Kembali
Pada Kamis (16/3) malam, polisi juga memukuli kerumunan massa dengan tongkat dan menggunakan meriam air sementara kelompok-kelompok kecil, kemudian membakar jalanan di lingkungan yang nyaman di dekatnya.
Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin mengatakan kepada stasiun radio RTL bahwa 310 orang ditangkap dalam semalam, sebagian besar dari mereka berada di Paris.
Aksi protes yang tersebar juga terjadi di berbagai kota di Prancis, mulai dari pawai di Bordeaux hingga unjuk rasa di Toulouse.
Petugas pelabuhan di Calais untuk sementara waktu menghentikan kapal feri yang akan menyeberangi Selat Inggris menuju Dover. Beberapa kampus universitas di Paris diblokir dan para pengunjuk rasa menduduki jalan lingkar yang padat lalu lintasnya di sekitar ibu kota Prancis.
Para pengumpul sampah di Paris telah memperpanjang aksi mogok kerja mereka untuk hari ke-12, dengan tumpukan sampah yang berbau busuk menumpuk di jalan-jalan. Para pekerja kebersihan yang mogok juga terus memblokir tempat pembakaran sampah terbesar di Eropa dan dua tempat lain yang mengolah sampah dari ibukota. (Aljzeera/I-2)