INSIDEN bom bunuh diri kembali mengguncang Pakistan pada Senin (6/3) waktu setempat. Sembilan petugas kepolisian tewas akibat serangan bom bunuh diri yang diduga dilakukan Kelompok Taliban Pastikan atau Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP).
"Pelaku bom bunuh diri mengendarai sepeda motor dan menabrakan diri ke truk dari belakang," mengutip pernyataan pejabat polisi senior Abdul Hai Aamir kepada AFP.
Insiden bom bunuh diri tersebut terjadi di dekat Dhadar, kota utama Distrik Kachhi, sekitar 120 kilometer tenggara Quetta di Balochistan. Dalam foto yang beredar menunjukan mobil truk polisi terbalik dengan jendela yang pecah.
Kepala Polisi Distrik Kachhi Mehmood Notezai mengatakan para korban yang menumpangi truk baru kembali setelah mengamankan pertunjukan hewan ternak. Belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu.
"Terorisme di Balochistan adalah bagian dari agenda jahat untuk membuat negara tidak stabil," kata Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif dalam pernyataan. .
Bulan lalu lima orang tewas ketika regu bunuh diri TTP menyerbu kompleks polisi di Karachi. Perisitwa tersebut terjadi hanya beberapa minggu setelah ledakan bom di sebuah masjid kompleks kepolisian di Peshawar yang menewaskan lebih dari 80 orang.
Pakistan menghadapi krisis politik, ekonomi dan lingkungan, serta situasi keamanan. Balochistan adalah provinsi terluas, namun dengan jumlah penduduk paling sedikit, dan termiskin di Pakistan Provinsi ini memiliki sumber daya alam yang melimpah, tetapi penduduknya tidak mendapatkan keadilan ekonomi dari pemerintah Pakistan. Ketegangan di Pakistan semakin meningkat juga karena dipicu investasi Tiongkok.
Tiongkok berinvestasi di Balochistan melalui proyek senilai US$54 miliar yang dikenal sebagai Koridor Ekonomi Tiongkok-Pakistan. Proyek ini mendanai infrastruktur, listrik, dan jaringan transportasi antara wilayah Xinjiang di ujung barat dan pelabuhan Gwadar di Pakistan. (AFP/Cah/Z8)
