MENTERI Luar Negeri Retno Marsudi optimistis bahwa Indonesia dapat mengoptimalkan perannya dalam Keketuaan ASEAN 2023 di tengah situasi politik global yang tidak menentu.
Adapun kesuksesan penyelenggaraan KTT G20 di Bali, menjadi bekal utama bagi pemerintah Indonesia untuk melakukan hal serupa dalam Keketuaan ASEAN 2023.
"Jadi seperti mission impossible yang jadi possible. Hasilnya justru di luar dugaan, seperti oase di tengah padang pasir," ungkapnya di gedung Lemhanas, Rabu (1/2).
Baca juga: Presiden Buka Kick Off Keketuan ASEAN Indonesia 2023
Kesuksesan Indonesia pada Keketuaan ASEAN 2023 menjadi prioritas pemerintah sepanjang tahun ini. Menurut Retno, situasi dunia yang tidak kondusif merupakan tantangan eksternal bagi pemerintah. Dalam hal ini, untuk bisa menyukseskan Keketuaan ASEAN 2023.
"Kita yakin apabila point on consesus dijalankan, maka akan berkontribusi untuk mengatasi krisis di Myanmar," imbuh Retno.
Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa "ASEAN Matters" dalam tema Keketuaan ASEAN 2023 terkait dengan keinginan Indonesia membuat kawasan ini tetap relevan. Serta, memegang peran sentral dalam memelihara stabilitas kawasan.
Baca juga: Menlu: Meski Sulit, RI Berkomitmen Dorong Perdamaian di Myanmar
Selanjutnya, "Epicentrum of Growth" merujuk pada keinginan Indonesia untuk lebih mengoptimalkan pertumbuhan ekonomi ASEAN, yang selalu lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi dunia.
"Sejarah terkait ekonomi di ASEAN dan data pertumbuhan ASEAN itu biasanya melebihi pertumbuhan dunia. Proyeksi tahun ini (pertumbuhan ekonomi ASEAN oleh ADB) 4,7%, lalu ekonomi dunia diproyeksikan World Bank hanya 1,7%," pungkasnya.(OL-11)