MENTERI Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan Moskow akan melakukan semua yang bisa untuk menyadarkan Uni Eropa (UE) dan NATO hingga kedua kelompok negara-negara tersebut tidak akan bisa melemahkan dan mengalahkan Rusia.
Komentarnya datang pada hari yang sama ketika mantan presiden Rusia Dmitry Medvedev memperingatkan NATO bahwa kekalahan Rusia di Ukraina dapat memicu perang nuklir.
Hampir 11 bulan setelah menginvasi Ukraina, Rusia semakin menghadirkan perang kepada rakyatnya sendiri sebagai pertempuran eksistensial dengan negara-negara Barat.
Baca juga: Ukraina Tuduh Kecelakaan Helikopter Akibat Sabotase Pihak Rusia
Dalam komentar yang disiarkan televisi Rusia, Lavrov mengatakan Moskow akan berusaha untuk melecehkan politisi Barat dari sikap lancang dan kolonial UE dan NATO terhadap Rusia.
"Saya berharap kesadaran akan datang. Kami akan melakukan segalanya agar rekan-rekan kami dari NATO dan UE sadar secepat mungkin," jelasnya.
Dia berbicara selama kunjungan ke Belarus, sekutu dekat Moskow, yang melakukan latihan udara dengan Rusia pada pekan ini. Tujuannya untuk meningkatkan kemampuan pertahanan dari potensi serangan Ukraina.
"Kami memiliki posisi yang sama tentang tujuan apa yang perlu dicapai dan bagaimana memastikan bahwa baik Rusia maupun Belarusia tidak terancam oleh tetangga kami baik itu Ukraina atau siapa pun," kata Lavrov dalam sebuah pernyataan, setelah bertemu Presiden Belarus Alexander Lukashenko.
Belarus mengatakan menteri pertahanan kedua negara juga telah berbicara melalui telepon. Latihan udara bersama dimulai sejak Senin (16/1) dan akan berlangsung hingga 1 Februari, menggunakan semua lapangan terbang militer Belarusia.
Belarus mengatakan latihan itu murni mengusung strategi bertahan. Ukraina telah berulang kali memperingatkan kemungkinan serangan dari wilayah Belarus, dan Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan pekan lalu bahwa pasukan Ukraina harus siap di perbatasan. (CNA/OL-1)