20 January 2023, 10:16 WIB

Microsoft dan Amazon PHK Total 28.000 Pekerja


Cahya Mulyana | Internasional

AFP/SAUL LOEB
 AFP/SAUL LOEB
Logo Microsoft terlihat di sebuah gedung di Chevy Chase, Maryland, AS.

DUA perusahaan besar di dunia, Microsoft dan Amazon, mulai memangkas karyawan dengan total 28 ribu orang. Pemutusan kerja oleh kedua entitas bisnis itu mulai dilakukan pada Rabu (18/1).

Raksasa perangkat lunak Microsoft mulai memberi tahu beberapa dari 10 ribu pekerja yang akan dipecat. Sementara Amazon, yang berbasis di Seattle, mulai mengirimkan pesan pemecatan lewat surel ke staf di Amerika Serikat (AS), Kanada, dan Kosta Rika dengan total 18 ribu orang.

Kedua perusahaan itu mengatakan langkah menyakitkan diperlukan untuk mengimbangi penjualan yang melambat dan resesi. Industri teknologi diuntungkan selama pandemi dari lonjakan permintaan komputer, telepon, perangkat lunak, dan barang yang dipesan secara daring.

Baca juga: Besaran Pesangon untuk Karyawan Korban PHK dalam Perppu Cipta Kerja

Sementara, Salesforce mengumumkan, awal bulan ini, bahwa mereka akan memangkas sekitar 10% tenaga kerja. Itu setelah melaporkan kenaikan jumlah karyawan hampir tiga kali lipat dalam empat tahun terakhir.

Induk Facebook, Meta Platforms, juga mengumumkan pemutusan hubungan kerja pada musim gugur yang lalu. Sementara Twitter telah memangkas sekitar setengah dari tenaga kerja mereka.

Berbicara sebelum pemutusan kerja diumumkan, kepala eksekutif Microsoft Satya Nadella mencatat bahwa industri teknologi sedang mengalami periode pertumbuhan yang melambat dan perlu penyesuaian.

“Di masa pandemi terjadi akselerasi yang cepat. Saya pikir kita akan melalui fase hari ini di mana ada sejumlah permintaan kembali normal,” kata Nadella.

Dia mengatakan, perusahaannya harus berbuat lebih banyak dengan lebih sedikit karyawan. 

"Kita harus menunjukkan peningkatan produktivitas kita sendiri dengan teknologi kita sendiri,” tambahnya.

Microsoft mengatakan masih berencana untuk mempekerjakan orang di bidang strategis dan kompetitif seperti kecerdasan buatan (AI). Bloomberg melaporkan sebelumnya bahwa perusahaan itu berencana untuk menghilangkan posisi di sejumlah divisi teknik.

Pemutusan kerja lebih banyak di divisi pembuatan video game, di mana beberapa orang di Bethesda Game Studios. 

“Ini adalah jenis pilihan sulit yang telah kami buat sepanjang 47 tahun sejarah kami untuk tetap menjadi perusahaan konsekuensial dalam industri ini yang tak kenal ampun bagi siapa pun yang tidak beradaptasi dengan perubahan platform,” kata Nadella.

Microsoft akan segera mulai memberi tahu beberapa pekerja yang dipecat, dengan yang lain akan datang dalam beberapa. Karyawan yang berada di AS, akan mendapatkan pesangon di atas negara lain, tunjangan kesehatan selama enam bulan, layanan transisi karir, dan mendapatkan pemberitahuan 60 hari sebelum pemutusan hubungan kerja.

Di luar AS, Microsoft akan mematuhi undang-undang setempat. Sementara itu, kepala ritel Amazon di seluruh dunia Doug Herrington mengatakan pemangkasan itu adalah bagian dari upaya untuk menurunkan biaya operasional.

Dia mengatakan perusahaan akan terus berinvestasi secara berarti di area pertumbuhan termasuk bahan makanan, program penjualan bisnis-ke-bisnis, layanan untuk penjual pihak ketiga, dan perawatan kesehatan. Pemutusan kerja sudah dimulai tahun lalu.

Kini perusahaan itu akan mengurangi karyawan di divisi ritel dan sumber daya manusia dengan memengaruhi kurang dari 5%. Raksasa teknologi itu dijadwalkan melaporkan hasil pada 24 Januari dan diperkirakan membukukan kenaikan penjualan kuartal kedua sebesar 2%, peningkatan pendapatan paling lambat dalam enam tahun. (Straits Times/OL-1)

BERITA TERKAIT