18 January 2023, 09:42 WIB

Jenderal AS dan Ukraina Bertemu Bahas Strategi Hadapi Rusia


 Cahya Mulyana | Internasional

Kevin Dietsch / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / Getty Images via AFP
 Kevin Dietsch / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / Getty Images via AFP
Kepala Staf Gabungan Militer AS Jenderal Mark Milley.

PERWIRA tinggi militer Amerika Serikat (AS) melakukan perjalanan ke Polandia dan berbicara dengan mitranya dari Ukraina.

Pertemuan secara langsung ini menjadi yang pertama kali saat invasi Rusia di Ukraina mendekati tanda satu tahun.

Kepala Staf Gabungan Militer AS Jenderal Mark Milley bertemu selama beberapa jam dengan Kepala Militer Ukraina Jenderal Valerii Zaluzhnyi. Lokasinya dirahasiakan di tenggara Polandia dekat perbatasan dengan Ukraina.

Zaluzhnyi mengatakan dia menguraikan kebutuhan mendesak pasukannya pada Selasa (17/1), dengan Milley.

Kedua pemimpin telah sering berbicara tentang persyaratan militer Ukraina dan keadaan perang selama setahun terakhir, tetapi belum pernah bertemu.

Pertemuan itu dilakukan ketika komunitas internasional meningkatkan bantuan militer ke Ukraina.

Termasuk pelatihan yang diperluas untuk pasukan Ukraina oleh AS dan penyediaan baterai rudal Patriot, tank, dan peningkatan pertahanan udara serta sistem senjata lainnya oleh AS dan koalisi Eropa dan negara lain.

Baca juga: Serangan Udara Rusia Tewaskan 40 Orang di Dnipro, Ukraina 

Pasukan Ukraina menghadapi pertempuran sengit di provinsi Donetsk timur, dengan pasukan Rusia diperkuat ribuan milter dari Grup Wagner. Mereka berusaha membalikkan keadaan setelah serangkaian kemunduran dalam beberapa bulan terakhir.

Kolonel Angkatan Darat Dave Butler, juru bicara Milley mengatakan kedua jenderal itu merasa penting untuk bertemu langsung.

“Orang-orang ini telah berbicara secara teratur selama sekitar satu tahun sekarang dan mereka telah mengenal satu sama lain. Mereka telah berbicara secara rinci tentang pertahanan yang coba dilakukan Ukraina terhadap agresi Rusia," jelas Butker.

"Dan itu penting, ketika Anda memiliki dua profesional militer yang saling memandang dan berbicara tentang topik yang sangat, sangat penting, ada perbedaan,” paparnya.

Butler mengatakan ada harapan Zaluzhnyi akan melakukan perjalanan ke Brussel untuk pertemuan NATO dan kepala pertahanan lainnya minggu ini.

Milley dan Zaluzhnyi dengan cepat memutuskan untuk bertemu di Polandia, dekat perbatasan.

Sementara beberapa pemimpin sipil AS telah pergi ke Ukraina. Itu menjadi tanda bahwa pemerintahan Presiden AS Joe Biden telah memperjelas tidak ada anggota dinas berseragam militer yang akan memasuki Ukraina selain yang terhubung ke kedutaan di Kyiv.

Butler mengatakan hanya sekelompok kecil, Milley dan enam staf seniornya, yang bepergian dengan mobil ke pertemuan tersebut.

Dia mengatakan pertemuan itu akan memungkinkan Milley untuk menyampaikan keprihatinan dan informasi dari Zaluzhnyi kepada para pemimpin militer lainnya selama pertemuan para pemimpin NATO.

Milley juga akan dapat menggambarkan pelatihan baru AS untuk pasukan Ukraina di area pelatihan Grafenwoehr, Jerman. Lebih dari 600 tentara Ukraina telah memulai program pelatihan yang diperluas.

Mengirim pesan Pertemuan

Milley dan Zaluzhnyi memulai serangkaian pertemuan tingkat tinggi para pemimpin militer dan pertahanan minggu ini.

Milley dan kepala pertahanan lainnya akan bertemu di Brussel pada Rabu (18/1), dan Kamis (19/1). Kemudian, Kelompok Kontak Pertahanan Ukraina akan berkumpul di Pangkalan Udara Ramstein di Jerman pada Kamis (19/1), dan Jumat (20/1).

Pertemuan tersebut diharapkan untuk fokus pada kebutuhan militer Ukraina yang sedang berlangsung dan masa depan. Medan yang padat di bulan-bulan musim dingin berubah menjadi jalan dan ladang berlumpur di musim semi.

Dalam sebuah wawancara dengan majalah Economist pada Desember, Zaluzhnyi mengatakan Ukraina membutuhkan 300 tank, 600-700 kendaraan tempur infanteri dan 500 howitzer untuk memukul mundur penjajah.

Keberadaan tank Abrams AS yang menggunakan mesin turbin membakar terlalu banyak bahan bakar Ukraina.

“Kami berharap beberapa mitra, sekutu, akan memberikan tank ke Ukraina,” kata Presiden Polandia Andrzej Duda di Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss.

Secara terpisah, Belanda berencana untuk mengirim sistem pertahanan rudal Patriot ke Ukraina, kata Perdana Menteri Mark Rutte pada Selasa.

Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly mengatakan sekutu NATO menyampaikan pesan yang jelas kepada Presiden Rusia Vladimir Putin dengan meningkatkan pasokan senjata mereka ke Ukraina.

“Pesan yang kami kirim ke Putin adalah bahwa kami membuat komitmen untuk mendukung Ukraina sampai mereka menang,” kata Cleverly dalam sebuah forum di Pusat Kajian Strategis dan Internasional di Washington, DC. (Aljazeera/Cah/OL-09)

BERITA TERKAIT