Serikat pekerja pengajar dan perawat terbesar di Inggris mengumumkan pemogokan kerja lebih lanjut atas persoalan gaji. Sementara pemerintah berusaha membatasi pemogokan itu dengan RUU yang kontroversial.
Serikat Pendidikan Nasional atau The National Education Union (NEU) mengatakan para anggotanya memberikan suara yang sangat besar untuk melakukan aksi walk out mulai 1 Februari. Mereka menyerukan kenaikan gaji di atas inflasi dalam mengatasi melonjaknya harga dan tagihan biaya energi.
Minggu ini perawat di Inggris, Wales dan Irlandia Utara akan melanjutkan aksi mogok pada Rabu dan Kamis setelah mengadakan pemogokan pertama sejak Desember lalu.
Royal College of Nursing mengumumkan bahwa jika keterlambatan politik terus berlanjut, tentunya akan diikuti dengan pemogokan lebih lanjut pada tanggal 6 dan 7 Februari. Aksi protes paling intens dilakukan terhadap persoalan gaji yang tidak adil dan staf yang tidak aman.
Pemerintah Konservatif telah mengajukan RUU kepada anggota parlemen yang akan mengharuskan serikat profesi memberikan tingkat layanan minimum selama pemogokan.
Menteri bisnis Grant Shapps mengatakan kepada anggota parlemen bahwa RUU itu diperlukan karena mereka telah melihat dalam beberapa bulan terakhir gejolak pemogokan dapat membahayakan kehidupan dan mata pencaharian masyarakat.
Anggota parlemen dari Partai Buruh beroposisi menentang RUU tersebut. Beberapa ratus anggota serikat pekerja termasuk petugas pemadam kebakaran dan pekerja kereta api menerjang suhu dingin untuk berdemonstrasi menentang RUU tersebut di seberang 10 Downing Street di Pusat Kota London.
Mereka menyampaikan slogan-slogan termasuk "Hak untuk mogok adalah hak untuk berharap,”
"Mereka ingin menghentikan semua protes, rasanya seperti," kata Liz James, perwakilan koperasi perumahan Unison kepada AFP.
"Satu-satunya hal, sebagai pekerja, kami memiliki hak untuk menahan tenaga kami,"
"Kita semua telah terpengaruh oleh undang-undang pemogokan yang kejam sejak tahun 1980-an. Ini adalah serangan yang berbeda pada kelompok pekerja yang berbeda, tetapi Anda bodoh untuk berpikir bahwa Anda bukan yang berikutnya," kata Paul Fleming, sekretaris jenderal serikat pekerja Equity.
Pekerja sektor publik sejak musim panas lalu telah mengadakan gelombang aksi walkout untuk menuntut gaji agar memperhitungkan inflasi dua digit.
'Kami bersungguh-sungguh dalam bisnis,’ tegasnya.
NEU mengumumkan hari pemogokan nasional pada tanggal 1 Februari, dan diikuti oleh serangkaian pemogokan regional selama enam hari pada bulan Februari dan Maret.
Setiap sekolah hanya akan terpengaruh selama empat hari. Tetapi hal itu akan menimbulkan kekhawatiran langsung di kalangan orang tua, yang telah melihat pendidikan anak-anak mereka sangat terganggu dalam beberapa tahun terakhir oleh pandemi virus corona.
"Kami percaya pemerintah tahu bahwa perlu ada koreksi pada gaji guru," kata sekretaris jenderal bersama NEU Kevin Courtney dalam pertemuan yang disiarkan langsung dengan para anggota.
"Kami benar-benar berharap kami tidak perlu mengambil salah satu dari hari pemogokan yang diusulkan ini,"
"Mereka tahu bahwa kami bersungguh-sungguh. Mereka tahu bahwa Anda siap untuk mengambil tindakan untuk melindungi pekerjaan Anda, untuk melindungi gaji dan biaya Anda dan untuk melindungi kemampuan Anda untuk tetap dalam profesi ini,” ujar sekretaris jenderal gabungan Mary Bousted.
Para pemimpin serikat guru akan bertemu dengan menteri pendidikan Gillian Keegan, menurutnya bahwa aksi mogok yang direncanakan sangat mengecewakan bagi orang tua dan anak-anak dan itu akan berdampak pada anak-anak.
Anggota Serikat pPekerja Institut Pendidikan Skotlandia menyebut pada Senin memulai 16 hari penghentian bergilir hingga 6 Februari. Sebab, ada pemogokan sebelumnya pada bulan Desember dan awal bulan ini.
Paramedis dan pekerja ambulans akan memutuskan minggu ini tentang aksi mogok lebih lanjut. Tentu kondisi ini menambah tekanan pada Layanan Kesehatan Nasional yang dikelola negara saat masih berjuang untuk pulih dari pandemi Covid-19 (AFP/OL-12)