KEKECEWAAN negara-negara Asia Tenggara terhadap militer Myanmar akan menjadi salah satu topik utama yang akan dibahas di dalam Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN di Kamboja, 10-13 November.
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengungkapkan militer Myanmar telah gagal menjalankan Lima Poin Konsensus yang merupakan rekomendasi ASEAN untuk memperbaiki situasi di negara tersebut.
"Sampai saat ini tidak ada komitmen dari militer Myanmar dalam mejundaklanjuti lima poin konsensus. ASEAN sudah mengambil ekstra effort tapi ini hanya akan membuahkan hasil jika ada komitmen militer Myanmar untuk menindaklanjuti. Bola sepenuhnya ada di tangan mereka," ujar Retno di Phnom Penh, Rabu (9/11) malam.
Atas kegagalan tersebut, para menteri luar negeri ASEAN akan membahas rekomendasi-rekomendasi lanjutan yang kemudian akan disampaikan kepada para pemimpin negara dan dibahas pada 11 November.
"Para pemimpin ASEAN diharapkan dapat mengambil sikap dan langkah dalam merespons situasi di Myanmar," tuturnya.
Terlepas dari kekecewaan yang ada, Retno memastikan ASEAN akan terus memberikan dukungan kepada rakyat Myanmar, termasuk melalui bantuan kemanusiaan.
Ia memastikan bahwa kondisi buruk di satu negara anggota tidak boleh menjadi penghambat perkembangan ASEAN secara menyeluruh.
Sebagaimana diketahui, Lima Poin Konsensus telah disepakati sejak tahun lalu. Kesepakatan itu terdiri dari penghentian kekerasan, dialog konstruktif antara semua pihak, penunjukan Utusan Khusus ASEAN untuk Myanmar untuk fasilitasi proses dialog, penyaluran bantuan kemanusiaan oleh ASEAN, dan kunjungan Utusan Khusus ASEAN ke Myanmar untuk bertemu dengan semua pihak. (OL-13)
Baca Juga: Presiden: ASEAN Harus Jadi Epicentrum of Growth