SELAMA Donald Trump memimpin Amerika Serikat (AS), terungkap sejumlah permainan kotor untuk mendulang keuntungan. Salah satunya, mantan Presiden AS itu menarik uang dari kas negaranya dengan menerapkan tarif US$1.185 per malam dari tarif normal US$50 untuk biaya menginap setiap anggtota pasukan pengamanan presiden (Paspampres) di hotel miliknya.
Paspampres di bawah Dinas Rahasia AS diamanatkan oleh undang-undang untuk melindungi presiden dan keluarganya. Karena trik Trump itu, Dinas Rahasia AS menghabiskan US$ 1,4 juta hanya untuk biaya penginapan.
“Tarif selangit yang dibebankan kepada Dinas Rahasia dan seringnya agen menginap di properti milik Trump menimbulkan kekhawatiran yang signifikan tentang kesepakatan dari mantan presiden dan mungkin telah menghasilkan rejeki nomplok yang didanai pembayar pajak untuk bisnis mantan presiden Trump yang sedang berjuang,” kata Ketua Komite Perwakilan New York, Carolyn Maloney.
Baca juga: Trump Gugat CNN terkait Pencemaran Nama Baik
Modus itu terungkap, kata dia, dari hasil penyelidikan Komite Pengawasan DPR yang dipimpin Partai Demokrat. Terdapat sebuah dokumen yang mematahkan pengakuan putra Trump, Eric Trump, mengenai isu ini.
Pada 2019, ia mengklaim Secret Service dikenakan biaya US$ 50 untuk setiap kamar hotel. Tahun berikutnya, dia berkata, “Kami menyediakan kamar dengan biaya dan dapat menghasilkan lebih banyak uang dengan menyewakannya kepada anggota atau tamu.”
Menurut DPR, antara Januari 2017 hingga September 2021, setidaknya 40 nota pembayaran biaya sewa kamar di atas tarif normal. Komite pengawasan DPR mulai menyelidiki potensi keterikatan antara bisnis Trump dan aktivitas presiden pada Februari 2020.
"Pembiayaan Dinas Rahasia tidak lengkap dan tidak memberikan komite gambaran lengkap tentang pengeluarannya di properti milik Trump." (The Guardian/OL-1)