DUA belas warga negara Indonesia (WNI) korban penipuan dan penyekapan perusahaan scam online asal Tiongkok di Kamboja akhirnya dipulangkan ke Tanah Air pada Jumat (5/8) pagi. Bersama dengan Direktur Pelindungan WNI Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha, mereka berangkat melalui Phnom Penh International Airport dan transit di Changi Airport, Singapura. Mereka dijadwalkan tiba di Indonesia pada Jumat malam.
"Saat tiba di Jakarta, sesuai koordinasi untuk WNI terindikasi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) untuk proses rehabilitasi dan reintegrasi kami akan koordinasikan dengan Kementerian Sosial. Jadi mereka akan ditempatkan sementara di rumah perlindungan trauma center," kata Judha kepada wartawan di Phnom Penh International Airport.
Ia memastikan pemulangan bergelombang ini tidak akan menghentikan proses penegakan hukum terhadap TPPO baik terhadap para pelaku di Kamboja maupun di Indonesia.
"Mereka (WNI) nanti akan menjalani proses penyidikan. Kemudian penegakan hukumnya dilakukan oleh Bareskrim Polri," imbuhnya.
Menurut dia, percepatan pemulangan WNI ini sebagai hasil konkret pertemuan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dengan Menteri Dalam Negeri Kamboja Sar Kheng. Pertemuan berlangsung Kamis (4/8).
"Kita ada proses percepatan repatriasinya. Sudah mendapatkan fasilitas bahwa yang overstayer bisa dihapuskan denda imigrasinya dan juga proses exit permitnya sudah difasilitasi," tuturnya.
Baca juga: Menlu: Secara Prinsip Ada 70 WNI yang Siap Direpatriasi dari Kamboja
Sejauh ini, jumlah WNI yang berhasil diselamatkan dari perusahaan scam online asal Tiongkok di Kamboja terus bertambah. Sehari sebelumnya, jumlah tersebut ialah 91 orang.
"Angkanya ini selalu bertambah. Kita terus berkoordinasi dengan kepolisian Kamboja dan pihak-pihak terkait di sini untuk bisa mengamankan warga negara kita yang lain. Per tadi malam ada tambahan lagi 37 yang bisa kami selamatkan," ungkap Judha.
Untuk langkah pemulangan, pihak Kementerian Luar Negeri sedang mencari tiket penerbangan ke Indonesia. Gelombang pemulangan selanjutnya diprediksi Sabtu (6/8) atau Senin (8/8).
"Akan ada penerbangan kedua. Untuk jumlahnya belum bisa dipastikan," pungkasnya.
Salah seorang WNI berinisial K mengaku senang karena bisa meninggalkan Kamboja. Ia pun berterima kasih kepada pemerintah Indonesia atas upaya penyelamatan dan pemulangan.
"Semoga proses hukum tetap berjalan kepada orang-orang yang telah menipu kami di sini," ungkap dia.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan telah bertemu dengan Menteri Dalam Negeri Kamboja Sar Kheng. Hal itu merupakan tindak lanjut dari pertemuan dengan Kepala Polisi Kamboja Jenderal Neth Savouen pada Selasa (2/8). Pasalnya, Kepolisian Kamboja merupakan bagian dari Kementerian Dalam Negeri.
Ada sejumlah poin yang disampaikan oleh Retno. Salah satunya menyoroti tentang lemahnya pengawasan di Imigrasi Kamboja. Ia berharap ada kerja sama untuk koherensi kebijakan Imigrasi.
"Jadi kerja sama antar Imigrasi itu penting. Saya sampaikan juga kepada Kamboja bahwa dari informasi para WNI, sebagian besar dari mereka atau bahkan semuanya saat tiba di Kamboja tidak melalui proses Imigrasi. Jadi datang dijemput melalui jalan khusus dan sebagainya. Ini informasi yang saya sampaikan untuk kemudian ditindaklanjuti," tukass Retno. (OL-5)