28 July 2022, 09:16 WIB

Iran: Agen terkait Israel yang Ditangkap ialah Pemberontak Kurdi


Wisnu Arto Subari | Internasional

AFP/Kementerian Intelijen Iran.
 AFP/Kementerian Intelijen Iran.
Senjata ditampilkan di lokasi yang tidak diketahui di Iran. Itu disita dari agen terkait dengan Mossad Israel.

KEMENTERIAN intelijen Iran mengatakan pada Rabu (27/7) bahwa agen-agen yang terkait dengan Mossad Israel yang ditangkap pekan lalu juga merupakan anggota kelompok pemberontak Kurdi yang dilarang. Mereka berencana menargetkan pusat pertahanan yang sensitif.

Kementerian telah mengumumkan pada Sabtu bahwa mereka menangkap anggota organisasi teroris yang bekerja untuk agen mata-mata Zionis Mossad dan dikirim ke (Iran) untuk melakukan operasi teroris. Tidak disebutkan jumlah tersangka yang ditangkap dan tidak mengidentifikasi target tempat yang diklaim sebagai situs sensitif. Iran menuduh bahwa mereka masuk dari wilayah otonomi Kurdistan Irak yang berdekatan.

Pada Rabu, kementerian intelijen mengatakan dalam pernyataan baru, "Elemen dari tim operasi itu ialah anggota kelompok teroris dan tentara bayaran Komalah." Komalah adalah kelompok Marxis yang mencari otonomi untuk wilayah berpenduduk Kurdi di Iran utara dan telah dilarang sejak revolusi Islam 1979.

Baca juga: Iran Gagalkan Serangan di Situs Sensitif, Tuding Mata-Mata Pro-Israel

Kelompok itu secara berkala bentrok dengan pasukan keamanan di barat laut Iran yang memiliki populasi Kurdi cukup besar. Pasukan intelijen Iran pada April mengatakan mereka menangkap sejumlah anggota Komalah di provinsi barat laut Kurdistan yang berusaha menyebabkan masalah keamanan.

Kementerian pada Rabu menerbitkan gambar peralatan dan senjata yang diduga disita dari mereka yang ditahan. Mereka menunjukkan perabot berbentuk persegi dengan bom tersembunyi di dalamnya, pistol dengan peredam dan peluru, kartu SD yang disembunyikan di tutup botol parfum, tangki oksigen, selain laptop, ponsel, dan uang tunai.

Orang-orang yang ditangkap bertujuan meledakkan pusat industri pertahanan yang sensitif di negara itu. Demikian pernyataan yang diterbitkan pada Rabu tanpa mengidentifikasi target.

Iran dan Israel telah terlibat dalam perang bayangan selama bertahun-tahun. Republik Islam itu menuduh musuh bebuyutannya melakukan serangan sabotase terhadap situs nuklirnya dan pembunuhan tokoh-tokoh kunci, termasuk ilmuwan.

Baca juga: Iran dan Uni Eropa Setuju Draf Terbaru Kesepakatan Nuklir 

Ketegangan telah meningkat menyusul serangkaian insiden tingkat tinggi yang dituduhkan oleh Teheran kepada Israel.
Republik Islam itu menyalahkan Israel atas pembunuhan petinggi Garda Revolusi Kolonel Sayyad Khodai di rumahnya di Teheran pada 22 Mei.

Dua anggota Garda lain juga tewas. Satu meninggal dalam kecelakaan yang dilaporkan dan yang lain saat menjalankan misi pada awal tahun ini.

Pada April, Iran mengatakan telah menangkap tiga orang yang terkait dengan Mossad. Sebulan sebelumnya ia mengeklaim menggagalkan serangan terhadap pembangkit nuklir yang juga direncanakan oleh tersangka yang terkait dengan Israel. (AFP/OL-14)

BERITA TERKAIT