28 June 2022, 20:20 WIB

Sedang Dijajah Rusia, Ukraina tidak Peringati Hari Kelahiran Konstitusi


Mediaindonesia.com | Internasional

DOK Kedubes Ukraina di RI.
 DOK Kedubes Ukraina di RI.
Ilustrasi.

AKIBAT kondisi memprihatinkan dijajah Rusia, bangsa Ukraina memilih untuk tidak memperingati hari kelahiran konstitusi mereka yang lahir dari proses panjang dengan syarat mutlak kemerdekaan bagi bangsa Ukraina tanpa terkecuali. untuk kali pertama sejak membebaskan diri dari Uni Soviet 31 tahun silam, perayaan kelahiran konstitusi Ukraina yang jatuh pada 28 Juni tidak dirayakan.

"Tekanan penjajahan Rusia membuat bangsa Ukraina untuk pertama kali tidak merayakan hari kelahiran konsitusi yang jatuh pada hari ini. Dalam keheningan kami mengingat syarat mutlak kemerdekaan bagi bangsa ini tanpa kecuali," tutur Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasil Hamianin dalam keterangan resmi, Selasa (28/6).

Konsitusi Ukraina lahir pada 28 Juni 1996 setelah perjalanan panjang berganti-ganti konstitusi sejak 1700-an. Pada 1710, Ukraina untuk pertama kali menggunakan konstitusi Hak dan Kebebasan Pylyp Orlyk. Ini jauh lebih cepat dibandingkan Konstitusi Amerika Serikat pada 1787 maupun Konstitusi Polandia dan Prancis pada 1791. "Bangsa Ukraina memainkan peran kunci dalam mengembangkan konsep konstitusi tentang prinsip-prinsip bangsa dalam membangun negara dan kehidupan sosial, menentukan tujuan kenegaraan, serta nilai-nilai yang ditetapkan sebagai dasarnya,” papar Dubes bergelar Doktor Ilmu Sejarah tersebut. 

Sejak lama bangsa Ukraina memiliki visi untuk membangun negara hukum sosial yang demokratis. Nilai esensialnya yakni individu, kehidupan dan kesehatannya, kehormatan dan martabat, tidak dapat diganggu gugat. Norma Konstitusi Ukraina disebutkan sebagai norma tindakan langsung. Karena itu, setiap warga negara Ukraina secara langsung dilindungi. Dengan demikian, sejak ratusan tahun lalu bangsa Ukraina telah menyumbangkan pemikiran kebangsaan bagi bangsa Eropa.

Tidak mengherankan sejak resmi memisahkan diri dari Uni Soviet, Ukraina mewujudkan diri sebagai negara Eropa yang dinamis dan sedang meningkatkan iklim investasinya untuk bersaing secara global, menciptakan peluang bisnis baru, serta meningkatkan investasi asing langsung. Sejak 2020 Ukraina dengan bantuan komunitas bisnis melakukan reformasi bersejarah, yaitu mengadopsi undang-undang tentang pengenalan pasar tanah dan meningkatkan transparansi sistem pajak, meluncurkan privatisasi terbuka, serta adopsi paspor digital dan layanan online.

Baca juga: Presiden Jokowi Bertolak ke Ukraina Lewat Jalur Darat dari Polandia

Gegasnya pengembangan sektor teknologi informasi dibuktikan dengan keberhasilan Ukraina menempati peringkat nomor satu dalam rekayasa perangkat lunak di Eropa Tengah-Timur dan tiga besar untuk profesional TI bersertifikat secara global. Dalam hal pendidikan, Ukraina ialah negara terdidik ke-4 di dunia dengan tetap mempertahankan diri sebagai produsen produk pertanian seperti biji-bijan dan gandum yang merupakan pemasok utama kebutuhan dunia.

"Patut diingat, hingga saat ini tindakan Rusia memblokade gandum dan produk pertanian Ukraina telah memicu kelaparan di banyak negara di Afrika, Arab, dan Asia. Kondisi ini merupakan hal memprihatikan bagi seluruh dunia," tegasnya. (OL-14)

BERITA TERKAIT