Sebanyak 13 orang tewas dan 251 terluka dalam kebocoran gas beracun dari tangki penyimpanan di pelabuhan Aqaba, Yordania pada Senin (27/6). Pihak berwenang meminta penduduk untuk menutup jendela dan tetap berada di dalam rumah.
Kebocoran pada Senin kemarin terjadi setelah kabel yang mengangkat tangki berisi 25 ton klorin putus, membuat wadah itu jatuh.
Sebuah video yang diunggah di halaman Twitter televisi pemerintah menunjukkan tank itu menabrak dek kapal, melepaskan awan gas kuning yang membuat pekerja dermaga berlarian. Otoritas kesehatan kota menyarankan penduduk untuk menutup jendela mereka dan tinggal di rumah mereka.
"Kabel yang membawa wadah berisi zat beracun putus, mengakibatkan jatuh dan lepasnya zat beracun,” kata Wakil Kepala Otoritas Pelabuhan Wilayah Aqaba Haj Hassan.
Berdasarkan keterangan mantan kepala perusahaan yang mengoperasikan pelabuhan, Mohammed al-Mubaidin, sebuah kapal menunggu untuk memuat hampir 20 kontainer gas cair yang mengandung persentase klorin yang sangat tinggi.
"Gas itu berat dan tidak mudah bagi awan gasnya untuk bergerak karena terkonsentrasi di satu area dan dipengaruhi oleh pergerakan angin," ucap al-Mubaidin.
Pantai selatan Aqaba dilaporkan dievakuasi setelah insiden itu. Media lokal menunjukkan anggota pasukan pertahanan sipil dan petugas medis bergegas ke lokasi kebocoran dengan mengenakan masker.
Para korban luka diangkut ke dua rumah sakit pemerintah, satu fasilitas swasta dan satu rumah sakit lapangan. Direktur Kesehatan Aqaba Jamal Obeidat mengatakan rumah sakit penuh dan orang-orang yang terluka berada dalam kondisi sedang hingga kritis.
Perdana Menteri Yordania Bisher al-Khasawneh menuju ke Aqaba. Media lokal mengatakan, dia telah membentuk tim investigasi untuk menyelidiki insiden tersebut, yang diketuai oleh menteri dalam negeri. (The Guardian/OL-12)