20 June 2022, 20:05 WIB

Jokowi Dijadwalkan Bertemu Putin, Pengamat : Harus Bisa Bawa Ide dan Resolusi Akhiri Perang


Rahmatul Fajri | Internasional

AFP/Alexey Druzhinin
 AFP/Alexey Druzhinin
Momen pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Presiden Vladimir Putin pada 2018

MENTERI Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD membenarkan rencana Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang akan bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin.vPertemuan tersebut direncanakan digelar di Moskow, 30 Juni mendatang.

Pengamat Hubungan Internasional dari Universitas Padjadjaran Teuku Rezasyah mengatakan, jika pertemuan tersebut akhirnya terjadi, maka Presiden Jokowi harus hadir dengan ide dan resolusi untuk mengakhiri konflik antara Rusia dengan Ukraina.

Teuku menilai saat ini Putin terbuka untuk menerima resolusi terkait konflik dengan Ukraina. Maka itu, Presiden Jokowi harus datang membawa ide dan resolusi untuk mengakhiri konflik tersebut.

Namun, ia mengatakan Presiden Jokowi juga harus hati-hati dalam menyampaikannya kepada Putin. Jokowi tetap harus menyatakan Indonesia menghendaki tercapainya perdamaian dunia dan tercipta solusi yang memuaskan bagi kedua belah pihak.

Selain itu, Presiden Jokowi juga harus menyatakan bahwa Rusia memegang peranan penting dalam perkembangan ekonomi dunia. Sehingga, perlu untuk menghadirkan perdamaian agar tidak membuat situasi menjadi panas dan mengarah kepada konflik yang lebih besar.

Baca juga : Soal Rusia-Ukraina, Indonesia Mesti Bebas Aktif Wujudkan Perdamaian

"Rusia harus tahu resolusi yang kita rancang tersebut tidak bermaksud menghukum siapapun, tapi untuk menggugah terciptanya perdamaian dunia. Pak Jokowi harus kaya dengan ide. Jangan datang mendadak kemudian pulang begitu saja. Putin sangat jarang bertemu orang, tapi Putin perlu dunia tahu dia terbuka untuk ide-ide," ujar Teuku, kepada Media Indonesia, Senin (20/6).

Teuku mengatakan dalam pertemuan nantinya juga perlu disampaikan untuk mengundang Rusia hadir pada KTT G20 di Bali. Diharapkan dengan kedatangan Putin dapat memberikan terobosan bagi perekonomian dunia.

Lebih lanjut, Teuku mengatakan selain membahas tentang konflik Rusia dengan Ukraina, pertemuan Jokowi dan Putin nantinya juga bisa membahas kerja sama Indonesia dengan Rusia yang telah dimulai pada 2003. Ia mengatakan nantinya pertemuan dapat membahas percepatan kerja sama di bidang kelautan, pertahanan, dan teknologi.

"Banyak opsi yang harus diperdalam. Bisa kerja sama ruang angkasa, riset kelautan, kemudian pelatihan teknologi untuk aparat TNI, kemudian dialog rutin pertahanan, itu kan harus terprogram," ujarnya. (OL-7)

BERITA TERKAIT