AMERIKA Serikat, pada Kamis, mendukung Filipina dalam mengecam larangan penangkapan ikan secara sepihak yang diumumkan oleh Beijing di Laut China Selatan yang penuh sengketa.
Departemen Luar Negeri menunjuk pada putusan tahun 2016 oleh pengadilan di Den Haag yang menolak klaim Beijing, serta Konvensi PBB tentang Hukum Laut, yang diratifikasi oleh Tiongkok meskipun tidak oleh Amerika Serikat.
"Moratorium penangkapan ikan sepihak RRT (Republik Rakyat Tiongkok) di Laut China Selatan tidak konsisten dengan putusan Pengadilan Arbitrase 2016 dan hukum internasional," tulis Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price di Twitter.
"Kami menyerukan RRT untuk mematuhi kewajibannya berdasarkan hukum internasional," ucapnya.
Filipina, sekutu Amerika Serikat yang terikat perjanjian, pada Selasa, memanggil seorang diplomat Tiongkok atas pengumuman larangan penangkapan ikan yang sepihak serta dugaan gangguan terhadap kapal penelitian kelautan oleh kapal penjaga pantai Tiongkok.
Baca juga: Filipina akan Tegas ke Tiongkok Soal Laut China Selatan
Tiongkok setiap tahun mendeklarasikan larangan penangkapan ikan di musim panas, menunjuk pada kebutuhan untuk mengembangkan kehidupan laut yang berkelanjutan karena penangkapan ikan yang berlebihan di pusat populasi utama.
Tetapi tindakannya terperangkap dalam perselisihan kedaulatan, dengan Beijing bersikeras bahwa mereka memiliki yurisdiksi atas sebagian besar Laut China Selatan - sumber gesekan yang sudah lama ada dengan Filipina, Vietnam dan negara-negara Asia Tenggara lainnya.(AFP/OL-5)
