09 May 2022, 11:12 WIB

Serangan Rusia di Sekolah Ukraina Tewaskan 60 Orang


Nur Aivanni | Internasional

AFP
 AFP
Serangan udara Rusia ke sekolah di Ukraina

UKRAINA mengatakan serangan Rusia di sebuah sekolah yang melindungi warga sipil merenggut 60 nyawa. Saat pertempuran sengit berlanjut, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengonfirmasi jumlah korban tewas dalam serangan udara Rusia di sebuah sekolah di desa Bilogorivka. Itu akan menjadi salah satu jumlah korban tertinggi dalam satu hari sejak Rusia menginvasi pada 24 Februari.

Di sisi lain, G7 menegaskan kembali persatuan mereka dengan Ukraina. Setelah konferensi video Zelensky dengan para pemimpin G7, kelompok tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa perang agresi Putin yang tidak beralasan telah mempermalukan Rusia dan pengorbanan bersejarah rakyatnya.

Gedung Putih mengatakan G7 berkomitmen untuk menghentikan atau melarang impor minyak Rusia. Tetapi, para diplomat Uni Eropa akan bertemu lagi pekan depan untuk menuntaskan rincian paket sanksi terbaru mereka.

Secara terpisah, Gedung Putih mengatakan Amerika Serikat akan memberikan sanksi kepada tiga stasiun televisi utama Rusia dan menolak akses semua perusahaan Rusia ke jasa konsultasi dan akuntansi perusahaan AS.

Warga sipil sekarang telah dievakuasi dari pabrik baja Azovstal Mariupol, menurut saksi mata.

Baca juga: Saat Invasi Rusia, Ukraina Rayakan Hari Kemenangan dan Persatuan Eropa

Seorang reporter AFP di Kota Zaporizhzhia mengatakan pada Minggu bahwa delapan bus yang membawa 174 warga sipil - termasuk 40 orang yang dievakuasi dari Azovstal - telah tiba di kota yang dikuasai Ukraina itu.

"Saya lega mengonfirmasi bahwa kami berhasil membawa 174 orang lagi ke tempat yang aman dari Mariupol hari ini," cuit Osnat Lubrani, koordinator kemanusiaan PBB di Ukraina di Twitter. (AFP/OL-5)

BERITA TERKAIT