RUSIA mengusir 31 diplomat dari tiga negara Eropa dalam tindakan balas dendam yang dipicu oleh operasi militernya di Ukraina. Kementerian Luar Negeri Rusia menyatakan 15 diplomat dari Belanda "persona non grata" dan memberi mereka waktu dua minggu untuk meninggalkan negara tersebut.
Moskow memberikan tenggat waktu yang sama kepada staf kedutaan Belgia terkait keputusan mengusir 21 utusan Rusia bulan lalu.
Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan kepada AFP bahwa tindakan itu menargetkan 12 diplomat. Belgia menyebut keputusan Rusia tersebut sama sekali tidak dapat dibenarkan dan tidak berdasar.
Moskow juga memberi waktu empat diplomat Austria hingga Minggu untuk meninggalkan negara tersebut.
"Kita sekarang akan melihat konsekuensi apa yang akan muncul dari kenyataan bahwa begitu banyak rekan kerja harus meninggalkan Moskow dan Saint Petersburg," kata Menteri Luar Negeri Belanda Wopke Hoekstra.
Kementerian Luar Negeri Rusia menyebut keputusan Belanda untuk mengusir utusan Moskow tidak berdasar dan langkah yang diambil Belgia pun provokatif.
Baca juga: 20 Ribu Tentara Bayaran Bergabung dengan Pasukan Rusia di Ukraina
Kementerian juga mengatakan pengusiran yang dilakukan Austria terhadap empat orang Rusia sangat merusak hubungan bilateral dan prestise internasional Austria.
Pengumuman Moskow itu datang seminggu setelah Kanselir Austria Karl Nehammer menjadi pemimpin Eropa pertama yang mengunjungi Presiden Rusia Vladimir Putin sejak Kremlin meluncurkan operasi militernya di Ukraina pada 24 Februari.
Serangan itu telah menjerumuskan Rusia ke dalam isolasi internasional dan memutuskan banyak hubungan ekonominya dengan Barat.
Selain itu, Rusia juga masih belum menanggapi keputusan Jerman dan Prancis untuk masing-masing memulangkan 40 utusan Moskow.(AFP/OL-5)