DORONGAN Amerika Serikat untuk mengecualikan Rusia telah memecah belah anggota G20. Brasil menentang larangan Rusia dari G20.
"Kami telah melihat inisiatif muncul di berbagai organisasi internasional untuk mengusir atau menangguhkan Rusia. Brasil jelas menentang inisiatif itu sejalan dengan posisi tradisional kami yang mendukung multilateralisme dan hukum internasional," kata Menteri Luar Negeri Carlos Franca kepada Senat, Kamis (24/3).
Komentar itu muncul setelah Presiden AS Joe Biden mengatakan dia mendukung pengusiran Rusia dari kelompok ekonomi utama G20 atau jika itu tidak dapat dilakukan, ia mengundang Ukraina untuk menghadiri pertemuan juga. Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan dia yakin Presiden Rusia Vladimir Putin harus dilarang menghadiri pertemuan puncak kelompok itu pada November di Bali.
Namun Tiongkok menyebut Rusia sebagai anggota penting. Indonesia sebagai ketua bergilir G20 mengatakan akan tetap tidak memihak.
Franca mengatakan PBB, bukan G20, merupakan tempat untuk memperdebatkan masalah perdamaian dan keamanan. "Yang paling penting saat ini yaitu semua forum internasional berfungsi sepenuhnya termasuk G20," katanya. "Dan itu berarti semua negara hadir, termasuk Rusia."
Baca juga: Ingin Rusia Keluar G20, Biden: Jika Indonesia Menolak Ukraina Diundang
Presiden Jair Bolsonaro menegaskan Brasil tetap netral atas konflik Ukraina. Sikapnya telah menuai kritik dari beberapa pihak, termasuk pemerintahan Biden, yang menegur presiden sayap kanan itu karena menyuarakan solidaritas Brasil kepada Rusia ketika Bolsonaro mengunjungi Putin di Moskow delapan hari sebelum invasi Ukraina. (AFP/OL-14)