ORGANISASI PBB perlindungan pengungsi atau United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) bersama Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) merilis peluncuran pertama Laporan Tahunan Filantropi Islam 2022.
UNHCR menekankan bahwa dana yang terkumpul pada rekening yang berasal dari umat berupa zakat dan sedekah, telah berdampak pada kehidupan lebih dari 4,3 juta orang terlantar di seluruh dunia, terutama di Asia dan Afrika.
Berbagai kejadian hingga 2021, telah menjadi tahun yang menantang akibat pandemi covid-19 dan menginspirasi kemurahan hati. Serta, dukungan dari lebih dari 40 Mitra Filantropi Islam di seluruh dunia.
Baca juga: PBB Perkirakan 230 Ribu Orang Mengungsi akibat Krisis Myanmar
"Hal ini memungkinkan UNHCR untuk mendistribusikan dana sedekah kepada lebih dari 1,2 juta orang di 14 negara. Memberikan bantuan penyelamatan jiwa untuk memenuhi kebutuhan mendesak," ujar Senior Advisor UNHCR Khaled Kahlifa, Rabu (23/3).
Kolaborasi dari berbagai organisasi Islam dunia, filantropi dan UNHCR, berhasil mendukung kebutuhan kemanusiaan masyarakat pengungsi di seluruh dunia.
"Kami berkomitmen untuk memelihara kemitraan semacam itu. Untuk menumbuhkan bersama dampak filantropi Islam pada komunitas pengungsi dan secara global," imbuh Khaled.
Baca juga: Hampir 100 Ribu Orang Terjebak di Kota Mariupol Ukraina
The Deputy Director UNHCR Bernard Doyle mengatakan pentingnya untuk melanjutkan perlindungan dan bantuan penyelamatan hidup kepada warga yang terpaksa mengungsi.
"Jumlah orang yang terpaksa melarikan diri akibat perang, kekerasan dan pelanggaran HAM terus bertambah. Pada pertengahan tahun lalu menyentuh rekor tertinggi. Saat ini, ada 86 juta orang terlantar di seluruh dunia," pungkas Bernard.
Krisis belum lama ini muncul di Ukraina, dengan daftar panjang situasi yang mengerikan. Dalam hal ini, dibandingkan krisis yang terjadi di negara lain, seperi Suriah dan Yaman.(OL-11)