AMERIKA Serikat (AS) memerintahkan kepulangan anggota keluarga staf yang memenuhi syarat dari kedutaan besarnya di Ukraina dan mengatakan semua warga AS harus mempertimbangkan untuk pulang karena ancaman aksi militer dari Rusia.
Diplomat AS dan Rusia tidak membuat terobosan besar pada pembicaraan yang digelar Jumat (21/1) lalu dan Moskow tetap mengerahkan pasukan di perbatasan dengan Ukraina.
Pada Minggu (23/1), Inggris menuduh Kremlin berusaha untuk menempatkan seorang pemimpin pro-Rusia di Kiev.
Departemen Luar Negeri AS mengatakan pihaknya merestui keberangkatan sukarela karyawan perekrutan langsung AS dan memerintahkan kepulangan anggota keluarga yang memenuhi syarat dari Kedutaan Besar di Kiev karena ancaman lanjutan dari aksi militer Rusia.
“Warga AS di Ukraina harus mempertimbangkan untuk pulang sekarang menggunakan transportasi komersial atau pilihan transportasi lain yang tersedia secara pribadi,” katanya.
Sebelumnya pada hari Minggu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menolak gagasan menjatuhkan sanksi hukuman di Moskow sebelum invasi potensial, mengatakan mereka harus digunakan sebagai sarana untuk menghalangi serangan.
"Begitu sanksi dipicu, Anda kehilangan efek jera," kata Blinken kepada CBS.
“Jadi yang kami lakukan adalah menyusun serangkaian tindakan yang akan menjadi perhitungan Presiden (Vladimir) Putin.”
“Itu termasuk meningkatkan pertahanan di Ukraina dengan lebih banyak bantuan militer,” tandas Blinken. (Aiw/Straitstimes/OL-09)