PAUS Fransiskus menyesalkan pada Sabtu (25/12) dalam pesan Natalnya bahwa tragedi besar di Suriah, Yaman, dan Irak yang dilanda konflik berlalu dalam keheningan.
"Mari kita lihat Irak yang masih berjuang untuk pulih dari konflik yang berkepanjangan," katanya dalam pidatonya dari Saint Peter's.
"Mari kita dengarkan tangisan anak-anak yang muncul dari Yaman. Suatu tragedi besar yang diabaikan oleh semua orang, telah berlangsung secara diam-diam selama bertahun-tahun, menyebabkan kematian setiap hari."
Baca juga: Presiden Iran Ucapkan Selamat atas Kelahiran Nabi Yesus Kristus
"Mari kita pikirkan orang-orang Suriah yang selama lebih dari satu dekade telah mengalami perang yang telah mengakibatkan banyak korban dan jumlah orang telantar yang tak terhitung jumlahnya."
Di sisi lain, Paus Fransiskus menyerukan dialog di tengah kecenderungan untuk menarik diri selama pandemi virus korona. "Dalam masa pandemi ini kapasitas kita untuk hubungan sosial sangat diuji. Ada kecenderungan yang berkembang untuk menarik diri," katanya dalam pesan Natalnya kepada umat beriman yang berkumpul di Lapangan Santo Petrus.
"Di tingkat internasional juga, ada risiko menghindari dialog. Namun hanya jalan itu yang dapat mengarah pada penyelesaian konflik dan manfaat yang langgeng bagi semua."
Baca juga: Paus Serukan Kerendahan Hati dalam Misa Malam Natal
Selain itu, ia memperingatkan terhadap kekerasan baru dalam konflik yang telah lama memanas di Ukraina, ketika ketegangan meningkat antara Rusia dan Barat atas negara bekas Soviet itu. "Di Ukraina, cegah pecahnya konflik baru yang berkepanjangan," kata Paus dalam pesan Hari Natalnya kepada umat beriman yang berkumpul di Lapangan Santo Petrus di Vatikan. (AFP/OL-14)