KELOMPOK Negara Islam-Khorasan (ISIS-K) mengklaim melakukan pemboman sebuah rumah sakit militer di ibu kota Afghanistan, Kabul, pada Selasa (2/11) yang menewaskan sedikitnya 19 orang dan melukai 50 orang lainnya.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis di saluran Telegramnya, kelompok jihad itu mengatakan bahwa lima pejuang kelompok ISIS melakukan serangan terkoordinasi secara simultan di tempat kejadian yang luas.
Dikatakan bahwa seorang jihadis meledakkan sabuk peledak di pintu masuk rumah sakit sebelum militan lain menyerbu fasilitas itu dan melepaskan tembakan.
"Pemberontak ISIS ingin menargetkan warga sipil, dokter dan pasien di rumah sakit," kata Juru Bicara Taliban Zabiullah Mujahid, yang mengklaim bahwa pasukan Taliban berhasil memukul mundur serangan itu dalam waktu 15 menit.
Sebagai bagian dari tanggapan tersebut, katanya, pasukan khusus Taliban diturunkan ke atap rumah sakit dari salah satu helikopter yang disita kelompok itu dari bekas pemerintah Afghanistan yang didukung AS.
Serangan itu terjadi ketika seorang pembom bunuh diri meledakkan bahan peledaknya di dekat pintu masuk fasilitas tersebut. Orang-orang bersenjata kemudian masuk ke halaman rumah sakit, menembakkan senjata mereka.
"Sembilan belas mayat dan sekitar 50 orang terluka telah dibawa ke rumah sakit di Kabul," kata seorang pejabat Kementerian Kesehatan yang tidak mau disebutkan namanya kepada AFP.
Seorang perempuan yang terperangkap di rumah sakit ketika serangan itu dimulai mengatakan kepada AFP bagaimana dia dan temannya merasa akan mati. "Ada ledakan di pintu," kata Rowana Dawari, seorang penyair dan dosen, kepada AFP.
"Daesh datang dan mulai menembak, kami terjebak. Kami mendengar tembakan, kaca pecah. Kami mengunci diri di kamar mandi," katanya, yang merujuk pada ISIS dengan nama lokalnya.
"Kemudian, Taliban datang dan kami melihat mereka bersama dokter kami, jadi kami tahu itu baik-baik saja," katanya. (AFP/OL-13)
Baca Juga: Serangan Bom Bunuh Diri di RS Militer di Kabul Tewaskan 19 Orang