27 August 2021, 04:56 WIB

Washington Pastikan Ada Militer AS yang Tewas dalam Ledakan di Bandara Kabul


Yogi Bayu Aji | Internasional

AFP/MOD
 AFP/MOD
Personel militer AS berjaga-jaga di Bandara Kabul, Afghanistan.

WASHINGTON telah mengonfirmasi beberapa tentara Amerika Serikat (AS) dan sejumlah warga sipil Afghanistan tewas dalam serangan di luar Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Kamis (26/8).

“Kematian tersebut menandai kematian militer AS pertama di Afghanistan sejak Februari 2020, ketika dua tentara AS tewas dalam serangan oleh seorang tentara Afghanistan,” menurut laporan The Washington Post, Jumat (27/8).

Sebelumnya, mantan Presiden Donald  Trump, beberapa pekan pascaaksi penyerangan itu, menandatangani kesepakatan dengan Taliban, yang mencakup janji bahwa kelompok militan itu tidak akan menargetkan pasukan AS.

Baca juga: Pentagon: Bandara Kabul Dihantam Dua Bom

Seorang pejabat Taliban mengatakan sedikitnya 13 orang tewas dalam ledakan itu, termasuk anak-anak, dan banyak penjaga Taliban terluka.

Sementara itu, jumlah korban dari pihak AS diperkirakan akan meningkat. Salah satu dari korban prajurit AS, saat ini, dalam keadaan terluka parah.

Juru Bicara Taliban Zabiullah Mujahid mengatakan dalam sebuah pernyataan setelah ledakan mematikan bahwa pejabat Afghanistan "telah memperingatkan pasukan AS tentang kemungkinan kelompok teroris seperti ISIS."

"Taliban berkomitmen pada komunitas internasional dan tidak akan membiarkan teroris menggunakan Afghanistan sebagai basis operasi mereka," ungkap Mujahid.

Presiden AS Joe Biden telah diberitahu tentang ledakan itu, menurut seorang pejabat Gedung Putih. 

Biden sedang dalam pertemuan dengan pejabat keamanan tentang situasi di Afghanistan, saat AS berada dalam langkah terakhir untuk mengakhiri perang 20 tahun, ketika ledakan itu pertama kali dilaporkan. (OL-1)

BERITA TERKAIT