05 August 2021, 17:01 WIB

Deretan Masalah yang Menanti Presiden Baru Iran Ebrahim Raisi


Mediaindonesia.com | Internasional

AFP/Kepresidenan Iran.
 AFP/Kepresidenan Iran.
Ebrahim Raisi.

PRESIDEN baru Iran Ebrahim Raisi mengambil sumpah di depan parlemen, Kamis (5/8). Iran menghadapi ekonomi yang terpukul oleh sanksi AS, krisis kesehatan yang parah, dan negosiasi yang sulit tentang program nuklirnya.

Beberapa surat kabar Iran mencatat sejumlah tantangan setelah pelantikannya. Salah satunya, sanksi AS yang mencekik Iran, ekspor vital minyaknya, dan ekonomi berkontraksi lebih dari 6% pada 2018 dan 2019.

"Raisi harus menghadapi banyak tantangan karena banyaknya masalah," tulis editorial surat kabar Kayhan yang ultrakonservatif, Rabu (4/8). Tantangan ini termasuk, "Inflasi yang belum pernah terjadi sebelumnya, harga perumahan yang mahal, resesi sektor swasta, dan korupsi."

Harian ultrakonservatif Javan meminta pemerintah baru untuk menerapkan rencana khusus untuk menyelesaikan masalah yang mendesak. Ia mengutip air dan listrik, bahan pokok, dan vaksinasi sebagai salah satu masalah yang perlu diselesaikan dalam jangka pendek.

Pemadaman bergilir dimulai di Teheran dan kota-kota besar lain pada bulan lalu. Para pejabat menyalahkan dampak kekeringan pada pembangkit listrik tenaga air serta melonjaknya permintaan.

Demonstran turun ke jalan-jalan di provinsi Khuzestan di barat daya karena kekurangan air. Surat kabar reformis Shargh mengungkapkan harapan bahwa permainan politik akan membuka jalan bagi persaingan intelektual yang sehat dan wacana serta suara yang berbeda dalam pemerintahan baru.

Baca juga: Ebrahim Raisi Dilantik Sebagai Presiden Iran

"Itu hanya akan mungkin dengan mempromosikan kebebasan pers dan media dan toleransi yang besar dari anggota pemerintah," tambahnya. (AFP/OL-14)

BERITA TERKAIT