RIBUAN orang berbaris untuk memberi dukungan kepada keluarga muslim Kanada yang tewas akibat ditabrak oleh seorang pria dengan truk pick-up pada Minggu lalu dalam sebuah serangan yang disebut polisi sebagai kejahatan rasial.
Keempat korban tewas ditabrak dengan sengaja oleh Nathaniel Veltman, 20, saat mereka sedang jalan-jalan sore di dekat rumah mereka.
Sementara satu korban lainnya yang merupakan seorang anak laki-laki berusia sembilan tahun selamat.
Warga di London, Ontario, Kanada, berbaris sekitar 7 km dari tempat keluarga itu ditabrak hingga ke masjid terdekat yang juga tak jauh dari lokasi penangkapan Veltman oleh polisi.
Beberapa membawa poster dengan pesan bertuliskan "Benci tidak punya rumah di sini", "Cinta di atas kebencian".
Dukungan serupa merebak disejumlah di Ontario, provinsi terpadat di Kanada.
"Bagian terbaiknya bukan hanya jumlahnya, tetapi keragaman orang-orang yang datang dari setiap komunitas di London, berkumpul untuk tujuan ini," kata mahasiswa berusia 19 tahun, Abdullah Al Jarad dalam pawai tersebut.
Serangan ini memicu kemarahan di seluruh Kanada. Politisi dari semua partai turut mengutuk kejahatan tersebut.
Mereka juga mendorong seruan untuk mengambil tindakan guna mengekang kejahatan rasial dan Islamofobia di Kanada.
Veltman sempat muncul tampil di pengadilan pada Kamis (10/6). Pria berusia 20 tahun itu akan kembali ke pengadilan pada hari Senin (14/6).
Dengan tindakan pembunuhan dengan menabrakkan kendaraan, Veltman diancam empat tuduhan pembunuhan tingkat pertama dan satu percobaan pembunuhan.
Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau menyebut pembunuhan itu sebagai serangan teroris dan bersumpah untuk menekan kelompok sayap kanan dan kebencian di jagat maya. (Aiw/Straitstimes/OL-09)