09 May 2021, 11:14 WIB

Puing Roket Tiongkok Long March-5B Jatuh di Samudra Hindia


mediaindonesia.com | Internasional

 STR / AFP
  STR / AFP
Peluncuran roket Long March-5B dari Pusat Peluncuran Antariksa Wenchang, Provinsi Hainan, Tiongkok, pada Jumat, 29 April 2021.

Puing Roket Tiongkok Long March-5B Jatuh di Samudra Hindia

SEBAGIAN besar puing roket milik Tiongkok telah kembali melewati atmosfer bumi dan jatuh terpecah di Samudra Hindia, hari ini atau Minggu (9/5).

Laporan tersebut disampaikan Badan Antariksa Tiongkok terkait sejumlah spekulasi puing roket Long March-5B yang beratnya mencapai 18 ton yang akan menghujam ke bumi.    

Pejabat di Beijing mengatakan memang ada sedikit risiko dari puing  roket  yang telah meluncurkan modul pertama stasiun luar angkasa baru Tionglok, dan diluncurkan pada 29 April 2021.

"Setelah pemantauan dan analisis, pada pukul 10:24 (waktu Tiongkok) pada 9 Mei 2021, puing  bagian terakhir dari kendaraan peluncuran Long March 5B Yao-2 telah masuk kembali ke atmosfer," kata Kantor Teknik Luar Angkasa Luar Berawak Tiongkok dalam sebuah pernyataan.

Badan Antariksa Tiongkok juga menjelaskan titik koordinat jatuhnya puing roket Long March-5B  di perairan Samudera Hindia dekat Maladewa.

Tiongkok menambahkan bahwa sebagian besar puing roket hancur dan hancur saat bergerak kembali memasuki bumi.

Layanan pemantauan Space-Track, yang menggunakan data militer AS, juga mengonfirmasi jatuhnya puing roket Long March-5B ke bumi.

"Semua orang yang mengikuti kembalinya # LongMarch5B dapat bersantai. Roketnya jatuh," tweetnya.

Jatuhnya puing roket  sesuai dengan prediksi beberapa ahli bahwa puing akan tercebur ke laut, mengingat 70% planet bumi tertutup air.

Tetapi masuknya kembali yang tidak terkendali dari objek sebesar itu telah memicu kekhawatiran tentang kemungkinan kerusakan dan korban jiwa, meskipun ada peluang statistik yang rendah.

Otoritas antariksa Amerika dan Eropa termasuk di antara yang melacak orbitnya dan mencoba menentukan kapan dan di mana puing akan jatuh.

Menteri Pertahanan Lloyd Austin mengatakan militer AS tidak memiliki rencana untuk menembak jatuh, tetapi menyatakan bahwa Tiongkok telah lalai membiarkannya jatuh puing roket  dari orbit ke bumi.

Tahun lalu, puing-puing dari roket Long March milik Tiongkok yang lain jatuh di desa-desa di Pantai Gading dan menyebabkan kerusakan struktural tetapi beruntung tidak ada korban luka atau korban meninggal. (AFP/Aiw/OL-09)

BERITA TERKAIT