DPR Kosovo memilih politisi populer Vjosa Osmani sebagai presiden, Minggu (4/4), mengatasi boikot kelompok oposisi yang menyebabkan parlemen gagal mencapai kuorum, sehari sebelumnya.
Profesor hukum berusia 38 tahun, yang menegaskan tekadnya untuk memerangi korupsi itu, meraih 71 suara dari 82 anggota DPR yang hadir.
"Saya akan bekerja untuk memperkuat negara serta aturan hukum yang ada," tegas Osmani. "Saya akan menjadi presiden bagi seluruh warga Kosovo."
Baca juga: UE Ungkap Kekhawatiran Soal Aktivitas Rusia di Dekat Ukraina
Osmani didukung oleh Perdana Menteri Albin Kurti dan partainya, Gerakan Vetevendosje, yang memenangkan 50% suara pada pemilu, Februari lalu.
Terpilihnya Osmani di parlemen, Minggu (4/4), terjadi dalam upaya ketiga mengatasi kebuntuan yang disebabkan oleh anggota parlemen yang memboikot voting pada Sabtu (3/4).
Kini, Osmani dan Kurti harus bekerja keras mengatasi krisis ekonomi yang menyebabkan gaji bulanan di Kosovo hanya sebesar 500 euro (sekitar Rp8,5 juta) per bulan dan pengaguran kaum muda sekitar 50%.
Banyak kaum muda Kosovo memilih beremigrasi ke Swiss dan Jerman. Karenanya, Kurti dan Osmani berjanji akan menciptakan lapangan kerja. (AFP/OL-1)