KOSOVO, Minggu (14/3), mengatakan pihaknya telah secara resmi membuka kedutaan besar di Jerusalem setelah menjadi wilayah mayoritas Muslim pertama yang mengakui kota itu sebagai ibu kota Israel.
Langkah itu sebagai imbalan atas pengakuan Israel atas Kosovo, kemenangan besar bagi upaya Pristina mendapatkan pengakuan global penuh atas kemerdekaan yang dideklarasikan mereka pada 2008 setelah perang dengan Serbia pada 1990-an.
Kedutaan baru itu dibuka dalam upacara singkat dengan bendera Kosovo dikibarkan di depan gedung di Jerusalem, kata Kementerian Luar Negeri Kosovo dalam sebuah pernyataan.
Baca juga: Senat Mesir Tolak Tuduhan Pembungkaman Kelompok Oposisi
Serbia telah menolak mengakui kemerdekaan bekas provinsinya, jadi saat Kosovo kini telah diakui sebagian besar dunia Barat, penolakan oleh sekutu utama Beograd, Rusia dan Tiongkok, telah mencegah Kosovo menjadi anggota PBB.
Israel telah menjadi pertahanan penting lainnya hingga bulan lalu, ketika negara itu menjalin hubungan diplomatik dengan Kosovo.
Sebagai gantinya, Kosovo mengikuti jejak mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dengan mengakui Jerusalem sebagai ibu kota negara Yahudi itu.
Keputusan Kosovo memicu kritik dari seluruh dunia, terutama dari negara-negara mayoritas Muslim seperti Turki, yang memperbaharui kritiknya pada Minggu (14/3).
"Kami menyerukan kepada para pemimpin Kosovo untuk mendengarkan suara akal sehat dan meninggalkan inisiatif yang tidak bertanggung jawab dan ilegal ini," kata Kementerian Luar Negeri Turki dalam sebuah pernyataan.
Status Jerusalem tetap menjadi salah satu titik api terbesar dalam konflik Israel-Palestina yang telah berlangsung lama.
Palestina mengklaim Jerusalem timur sebagai ibu kota negara masa depan mereka dan sebagian besar negara memiliki kedutaan besar di Tel Aviv. (AFP/OL-1)
