MENTERI Austria Christine Aschbacher, pada Sabtu, mengundurkan diri dari jabatannya di kabinet yang bertanggung jawab atas tenaga kerja, keluarga dan pemuda, menyusul tuduhan plagiarisme (menyontek tanpa izin) dalam beberapa karya universitasnya. Aschbacher mengatakan dia telah mengundurkan diri untuk melindungi keluarganya.
Tesis master Aschbacher tahun 2006 menampilkan plagiarisme, kutipan yang salah dan kurangnya pengetahuan tentang bahasa Jerman, kata blogger Stefan Weber, yang berspesialisasi dalam mengendus penipuan akademis.
Pada saat itu, ia lulus dengan nilai tinggi dari Universitas Ilmu Terapan di Wiener Neustadt. Weber pun telah melontarkan tuduhan yang sama pada tesis yang dia ajukan pada Mei tahun lalu ke Universitas Teknik Bratislava di Slovakia.
Dia mengklaim bahwa karya tersebut berisi omong kosong dan plagiarisme serta lebih dari seperlima teksnya, diambil dari sumber lain tanpa kutipan,khususnya artikel dari majalah Forbes.
Diserang oleh oposisi, Aschbacher pun menolak apa yang dia sebut sebagai sindiran Weber.
Kanselir Austria Sebastian Kurz menulis di Twitter bahwa dia menghormati keputusannya untuk mengundurkan diri. Kanselir menambahkan bahwa dia akan menunjuk penggantinya pada Senin (11/1).
Plagiarisme akademis adalah tuduhan biasa yang ditujukan kepada politisi di dunia berbahasa Jerman. Di Jerman, dua Konservatif, Karl-Theodor zu Guttenberg dan Annett Schavan, mengundurkan diri dari Kementerian Pertahanan dan Pendidikan pada 2011 dan 2013 karena skandal serupa. (The Guardian/OL-13)
Baca Juga: Ribuan Pengendara di Madrid Terjebak Salju Tebal