SERANGAN kelompok bersenjata di Wina tengah yang menewaskan tiga orang dan melukai belasan lain pada Senin (2/11) dikonfirmasi setidaknya satu simpatisan ISIS turut terlibat.
Hal itu disampaikan Menteri Dalam Negeri Austria Karl Nehammer dalam konferensi pers yang disiarkan televisi di pagi hari. Dia mengulangi seruan agar publik tetap tenang di rumah.
Selain itu, Nehammer juga mengatakan bahwa penyerang mengenakan sabuk bahan peledak yang ternyata palsu dan ditembak hingga tewas oleh polisi. Pihak berwenang masih memburu penyerang lain.
"Kami mengalami serangan kemarin malam dari setidaknya satu teroris (ISIS)," kata Nehammer. Serangan itu merupakan upaya untuk melemahkan atau memecah belah masyarakat demokratis Austria.
Sebelumnya, kelompok bersenjata menyerang enam lokasi di Wina tengah pada Senin malam, dimulai di luar sinagoga utama. Para saksi mengatakan orang-orang itu menembaki kerumunan di bar dengan senapan otomatis, mengingat banyak orang memanfaatkan malam terakhir sebelum jam malam nasional diberlakukan karena covid-19.
Polisi mengonfirmasi pada Selasa bahwa tiga warga sipil tewas dalam serangan itu terdiri dari dua pria dan satu wanita dengan 15 lain terluka, termasuk seorang petugas polisi.
Polisi menutup sebagian besar pusat bersejarah Wina dalam semalam dan mendesak masyarakat untuk berlindung. Banyak yang mengungsi di bar dan hotel. Transportasi umum di seluruh kota tua itu ditutup dan polisi menjelajahi kota.
Ibu Kota Austria sejauh ini terhindar dari jenis serangan militan mematikan yang melanda Paris, London, Berlin, dan Brussel, dan lainnya dalam beberapa tahun terakhir. Oskar Deutsch, kepala komunitas Yahudi Wina, yang memiliki kantor bersebelahan dengan sinagoga mengatakan di Twitter bahwa tidak jelas apakah tempat atau kantor itu menjadi sasaran tetapi bangunan sudah ditutup pada saat itu.
Video beredar di media sosial tentang seorang pria bersenjata yang berlari di jalan berbatu dan berteriak. Salah satunya menunjukkan seorang pria menembaki seseorang di luar sebuah bar, di jalan yang dekat sinagoga.
Belasungkawa pun mengalir dari seluruh dunia. Para pejabat tinggi dari Uni Eropa, Prancis, Norwegia, Yunani, dan Amerika Serikat mengungkapkan keterkejutan mereka atas serangan tersebut. Presiden AS Donald Trump mengatakan dalam tweet, "Doa kami bersama orang-orang Wina setelah aksi terorisme keji lain di Eropa."
"Serangan jahat terhadap orang yang tidak bersalah ini harus dihentikan. AS berdiri bersama Austria, Prancis, dan seluruh Eropa dalam perang melawan teroris, termasuk teroris Islam radikal."
Kandidat presiden dari Partai Demokrat Joe Biden mengutuk serangan teroris yang mengerikan. "Kita semua harus bersatu melawan kebencian dan kekerasan." (CNA/OL-14)